Banda Aceh. RU – Dalam upaya mengendalikan inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, melakukan studi tiru ke Kota Banda Aceh, Senin (04/11/2024).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun, Bahri bersama istri. Pj Bupati juga mengikutsertakan Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Kadis Ketahanan Pangan, Kabag Perekonomian dan SDA serta Kabag Prokopim.
Rombongan diterima dengan hangat oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, di pendopo wali kota. Dalam kesempatan ini Pj Wali Kota Ade Surya didampingi Asisten II Fadhil, Ketua DWP Banda Aceh Nurjani, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan M Nurdin, Kadiskominfo Alizar, Kabag Perekonomian Irwan, Kabag Tapem Muhammad Ridha dan sejumlah pejabat jajaran Pemko Banda Aceh lainnya.
Pj Bupati Bahri menjelaskan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari strategi pengendalian inflasi yang diterapkan di Banda Aceh.
“Kami ingin memahami lebih dalam tentang langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemko dan TPID Kota Banda Aceh dalam mengelola inflasi. Harapannya, langkah-langkah ini bisa kami terapkan di Sarolangun,” ungkap Bahri.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Ade Surya memberikan gambaran mengenai situasi inflasi di Banda Aceh.
Ia mencatat bahwa pada Oktober 2024, inflasi di Banda Aceh mencapai 2,29% (yoy), lebih tinggi dibandingkan angka inflasi nasional yang hanya 1,71%.
Secara bulanan (mtm) pada Oktober 2024 mengalami inflasi sebesar 0,09 % (mtm). Inflasi Banda Aceh Pada Oktober 2024, lebih tinggi dibandingkan dari bulan sebelumnya dari 1,84 % menjadi 2,29 % secara (yoy).
Membahas strategi pengendalian inflasi, rutin gelar High Level Meeting bersama TPID Kota Banda Aceh, TPID Prov Aceh, Bank Indonesia dan Forkopimda.
Dengan kerjasama semu pihak, angka inflasi di Kota Banda Aceh masih menunjukkan penurunan di tengah meningkatnya konsumsi selama pelaksanaan PON XXI lalu. Pada September inflasi Kota Banda Aceh mengalami deflasi secara bulanan sebesar -0,89% (mtm).
“Hal ini tentunya tidak terlepas dari berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh TPID Kota Banda Aceh bersama stakeholder lainnya,” ungkap Pj Wali Kota Ade Surya.
Meskipun demikian, Pemerintah Kota Banda Aceh terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga, khususnya menjelang periode perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadapkan pada meningkatnya permintaan barang pokok.
“Waktu-waktu tertentu seperti ini memang menjadi tantangan tersendiri dalam pengendalian inflasi. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga harga tetap stabil, termasuk melakukan sidak pasar dan mengadakan pasar murah yang membagikan paket subsidi kepada masyarakat,” ujar Ade Surya.
Ia juga menjelaskan tentang pelaksanaan program Urban Farming yang bekerja sama dengan Bank Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan pangan lokal dan menekan inflasi. Sebagai bagian dari inisiatif ini, pemerintah kota telah memberikan bantuan kepada kelompok tani wanita di lima gampong, termasuk penyaluran ribuan batang tanaman cabai.
Dalam diskusi, kedua pihak saling bertukar pengalaman dan strategi dalam pengendalian inflasi. Pj Bupati Bahri mengapresiasi berbagai langkah yang telah diambil oleh Pemko Banda Aceh. Ia berharap, hasil dari studi tiru ini dapat memberikan inspirasi dan solusi bagi Pemkab Sarolangun dalam menghadapi tantangan inflasi di daerahnya.
“Saya yakin, dengan berbagi pengalaman ini, kita bisa saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap dapat membawa pulang langkah-langkah efektif yang dapat diterapkan di Sarolangun,” kata Bahri.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kerjasama antara Pemkab Sarolangun dan Pemko Banda Aceh untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi demi kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya sinergi antara kedua pemerintah daerah, diharapkan dapat tercipta solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk menghadapi permasalahan inflasi di Indonesia.
Selain sharing soal strategi pengendalian inflasi, Pj Wali Kota Banda Aceh mengaku sangat senang dengan kedatangan Pj Bupati Sarolangun yang juga Direktur Perencenaan Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri sehingga juga bisa berkesempatan mempelajari tata kelola keuangan.(*)