Kualasimpang. RU – Lubang mengangah lebar yang banyak ditemukan di jalan Negara Medan – Banda Aceh dilintasan sepanjang Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang kondisinya semakin parah.
Rusaknya jalan dimaksud memperburuk citra Pemerintahan Aceh dimata pengguna jalan raya tujuan Medan – Aceh dan sebaliknya melalui jalur lintas timur yang terkesan tidak tanggap terhadap kondisi jalan yang memiliki khas tersendiri dengan gaya seni ukir lubang berbagai macam bentuk dan motif.
Meskipun demikian, intansi terkait di Aceh maupun pejabat tinggi yang berkompeten di Aceh belum tergerak hati untuk melakukan tindakan mengatasi kerusakan jalan Medan -Banda Aceh di sepanjang Kecamatan Kejuruan Muda.
Padahal dengan banyaknya lubang mengangah ditengah-tengah aspal tersebut sangat rawan dan berpotensi meningkatkan angka kecelakaan lalulintas yang membawa dampak fatal dengan memakan korban jiwa maupun cedera berat terhadap pengendara.
“Sepertinya penyelenggara roda pemerintahan serta pejabat terkait di Aceh tidak memiliki solusi apapun untuk mengatasi jalan yang rusak ini,” kata Yanto, warga Sungai Liput, Kamis (06/03/2025).
Bayangkan saja, ujarnya, lubang diaspal yang awalnya hanya berukuran kecil, sekarang ini sudah memiliki diameter besar dan kedalamannya bertambah pula.
“Dapat dibayangkan, bagaimna dengan pengendara yang hanya sesekali melintas sini, tentunya mereka tidak paham dengan situasi dan kondisi jalan, lalu tancap gas dengan kecepatan yang tinggi,” ungkapnya dengan ujaran mengandung rasa kecemasan.
Senada dengan Yanto juga disampaikan oleh warga Sungai Liput lainnya, Hadi (45) yang turut prihatin terhadap jalan negara yang kurang diperhatikan kondisinya oleh intansi terkait di Aceh.
“Miris sekali melihat pemerintah Aceh yang apatis dengan kondisi jalan disini,” ungkap Hadi.
Diterangkannya, masyarakat kelas bawah sepertinya tidak memiliki kemampuan apapun atas kondisi jalan yang sudah banyak ditemukan lubang, terkecuali hanya berharap pengertian pemerintah.
Seperti yang ditemukan disejumlah titik lubang yang tidak jauh dengan PKS PT Socfindo Sungai Liput, didapati lubang jalan aspal yang lmengangah lebar dan dan dalam, tampak diisi sabut kelapa.
Ada dugaan, tumpukan sabut yang berada pada lubang-lubang itu ditaruh oleh warga yang peduli dengan keselamatan pengguna jasa jalan agar tidak menjadi tumbal keapatisan pemerintah terhadap pembiaran jalan rusak tersebut. (*)