PN Tipikor Banda Aceh Tangani 73 Perkara Korupsi

Ilustrasi Korupsi
Ilustrasi - Tindak pidana korupsi. (Foto: Pelajaran.co.id)

Banda Aceh. RU – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri (PN) Banda Aceh menangani 73 perkara tindak pidana korupsi sejak Januari hingga November 2025.

Humas Pengadilan Negeri Banda Aceh, Jamaluddin mengatakan, dari 73 perkara tindak pidana korupsi tersebut, jumlah terdakwanya sebanyak 75 orang.

“Ada sebanyak 73 perkara tindak pidana korupsi dengan 75 terdakwa yang diregistrasi dan ditangani di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Banda Aceh sepanjang tahun ini,” katanya dikutip Rabu (12/11/2025).

Dari 73 perkara yang ditangani tersebut, sebanyak 43 perkara di antaranya sudah diputuskan majelis hakim.

Terhadap perkara yang sudah diputuskan tersebut, sebagian di antaranya ada yang melakukan upaya hukum banding, ada juga menerima.

Sedangkan, 30 perkara lainnya sedangkan dalam proses persidangan di antaranya pemeriksaan saksi-saksi serta beberapa di antaranya masih dalam tahap pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum.

Berdasarkan jenis perkaranya, di antaranya tindak pidana korupsi dana desa,  tindak pidana korupsi penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik daerah, serta penyimpangan dana simpan pinjam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan.

Selain itu juga ada perkara tindak pidana korupsi pengadaan bahan kimia pada perusahaan air minum, serta tindak pidana korupsi dana baitulmal, perkara tindak pidana korupsi pembangunan jalan di Kabupaten Aceh Tamiang, dan pengadaan alat olahraga di Kabupaten Simeulue.

Serta perkara tindak pidana korupsi program peremajaan sawit rakyat (PSR), perkara tindak pidana korupsi pengelolaan anggaran Balai Guru Penggerak, maupun tindak pidana korupsi dana baitulmal.

Jamaluddin menyebutkan ada juga perkara tindak pidana korupsi yang didaftarkan pada 2024, tetapi diputuskan pada 2025, di antaranya perkara tindak pidana korupsi pengadaan budi daya ikan dan pakan runcah bagi korban konflik di Kabupaten Aceh Timur.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *