Karya: Aditya Fenra
Kenangan itu masih rapih tersusun dalam memori ku
Saat kau lontarkan senyum indah untuk ku
Di kala itu, ukiran bibir itu masih milik ku
Masih bisa ku tatap dari tingkah lucu mu
Dulu, rintik hujan pun mampu menumbuhkan rindu
“Rintik hujan ini,” kata mu, sembari tersenyum pada ku
Rintik hujan ini merindukan ku pada mentari, kilas mu
Namun kujawab dengan sendu, senja lebih indah dari pada itu
Lagi kau tersenyum tersipu, melihat ku agungkan dirimu
“Mungkin,” kilas bibir manis mu menghadap ku.
Namun kenangan hangat itu hanya tertulis di kisah ku
Lembaran kertas putih yang berisikan nama mu
Ku sampul rintih hujan dan senja dalam buku tentang rindu ku, akan dirimu
Saat itu, dunia pun mungkin tak sebanding dengan mu
Namun di perantara waktu, senyum itu bukan lagi milik ku
Mentari merebut keindahan senja dari ku
Ia rebut segalanya, bahkan takdir mengagumi mu.





