Puisi  

Aku dan Tuhan

Ilustrasi

Karya: Aditya Fenra

Bisikan setengah sendu menaung di telinga ku
Bak kala teguran maut di terpa rindu
Lidah ku memaksa untuk meragu, namun kau ciptakan kalbu untuk ku.

Engkau sirat kan aku menyembah mu, nafsu ku bungkam waktu itu
Ku bantah segalanya perihal dirimu, namun kau memaafkan tubuh ku

Di jeruji sepi, Bagaikan filsafat rindu engkau siksa diriku
Terombang ambing ruh ini tatkala itu, kau paksa diriku untuk menyentuh kalbu

Cinta mu untuk diriku bagaikan penyiksa nafsu, kau renggut segalanya yang ku mau
Melalui dinginnya rindu. Engkau beri aku kesempatan mengenal mu.

Ku simpuh dirimu hangat bak kalam mu, ku tertatih merintih hal itu.
Menuliskan kenikmatan yang kau janjikan untuk ku wahai tuhan ku.

Kini ku buat janji diantara aku dan engkau
Beri aku segala indah mu, beri segalanya yang patut bagi hamba mu, diri ku.

Dari pemberian mu itu, aku tau bahwa engkau masih mengakui yang hina ini sebagai penyembah mu.

Sang hamba yang berdosa, di setiap semilir indah mu yang merindukan ku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *