Prabowo dan Mualem Tinjau Banjir Aceh, Jembatan Bailey Dipercepat

Presiden Prabowo Subianto didampingi Gubernur Muzakir Manaf dan Bupati Mukhlis saat meninjau langsung wilayah terdampak banjir di Kabupaten Bireuen. Minggu 7 Desember 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/*]

Bireuen. RU – Presiden Prabowo Subianto didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf meninjau langsung wilayah terdampak banjir di Kabupaten Bireuen, Minggu (07/12/2025), sebagai bagian dari percepatan pemulihan pascabencana.

Rombongan menggunakan helikopter dari Bandara Sultan Iskandar Muda menuju lokasi terdampak.

Titik pertama yang dikunjungi adalah pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, jalur vital Bireuen–Takengon yang terputus akibat banjir.

Jembatan darurat sepanjang 30 meter itu menjadi akses utama pemulihan konektivitas Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Presiden meninjau pekerjaan alat berat di tepi sungai dan menerima laporan teknis dari tim TNI, PUPR, serta pemerintah daerah.

“Ini salah satu jembatan Bailey yang sedang dikerjakan. Mereka kerja terus. Diharapkan satu minggu sudah bisa dibuka. Dari sini kita akan terus membuka tiga jembatan lagi menuju Bener Meriah dan Takengon,” ujar Presiden.

Ia menegaskan seluruh kekuatan dikerahkan untuk memulihkan akses logistik dan mobilitas warga.

Presiden juga menerima laporan jebolnya sejumlah bendungan serta kerusakan area persawahan.

“Bendungan-bendungan banyak yang jebol. PU akan segera memperbaiki. Sawah-sawah yang rusak juga akan direhabilitasi. Petani tidak usah khawatir. Ini bukan kelalaian, ini keadaan terpaksa, force majeure,” tegasnya.

Presiden menunjuk KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai komandan Satgas Percepatan Perbaikan Infrastruktur.

“TNI punya pasukan Zeni dan konstruksi yang kuat,” katanya.

Usai dari lokasi jembatan, Presiden dan Gubernur Aceh mengunjungi lokasi pengungsian di Bireuen.

Di tenda yang menampung 532 pengungsi Dusun Kayee Jato, Presiden menyapa warga, mendengarkan keluhan, serta memberikan penguatan moral.

Di dapur umum, Presiden memastikan stok pangan aman dan mencicipi menu nasi serta ikan tongkol bersama relawan.

“Pangan akan kita kirim dari tempat lain. Cadangan masih cukup banyak. Untuk para petani, utang KUR akan dihapus. Ini keadaan darurat, bukan kelalaian,” ungkapnya.

Presiden menegaskan rehabilitasi, bantuan kemanusiaan, dan pemulihan infrastruktur akan dipercepat secara terukur dengan keberpihakan kepada masyarakat terdampak.(TA019)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *