- Penerima Banyak Orang Kaya, Sementara Warga Miskin Gigit Jari
Kualasimpang. RU – Janji Datok Penghulu Kampung Sumber Makmur, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, untuk mengevaluasi data penerima bantuan sosial (bansos), Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan lainnya, hingga kini belum terealisasi.
Padahal, rapat evaluasi itu sempat dijanjikan sejak 15 Agustus 2024.
Kepala Dusun Sumber Rejo, Bagus, menyebut sudah mengusulkan 38 kepala keluarga (KK) kurang mampu untuk menerima bansos dan PKH pada April 2025.
Namun, hingga akhir Oktober 2025, belum satu pun dari mereka terdaftar sebagai penerima.
“Belum ada satu pun nama yang kami usulkan muncul sebagai penerima bantuan itu,” ujar Bagus saat ditemui rahasiaumum.com, di kediamannya, Jumat, 31 Oktober 2025 malam.
Ia juga membenarkan masih ada sejumlah keluarga berkecukupan yang menikmati bantuan.
“Di atas lima keluarga yang tergolong mampu masih tetap mendapatkannya secara berturut-turut,” tegasnya.
Warga setempat menilai kondisi ini mencerminkan praktik tidak adil dalam penyaluran bantuan.
Beberapa di antaranya mengaku heran melihat warga yang memiliki mobil dan sepeda motor mewah justru tetap menerima PKH dan bansos.
“Bisa dilihat sendiri, yang punya mobil bagus dan motor mahal masih dapat bantuan. Sementara janda miskin dan lansia tidak tersentuh,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, seperti diberitakan rahasiaumum.com, Sabtu (01/11/2025).
Menurut warga, ketimpangan tersebut menimbulkan dugaan adanya nepotisme dalam pengelolaan bantuan di tingkat kampung.
Mereka menilai kebijakan yang tidak berpihak pada warga miskin itu jauh dari prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Salah seorang warga bahkan mengaku sudah memeriksa data keluarganya langsung ke Dinas Sosial Aceh Tamiang.
Hasilnya, mereka dinyatakan layak menerima bansos, namun tidak tercantum sebagai penerima di desa.
“Setelah dicek, nama saudara kami memang masuk kategori tidak mampu. Aneh, tapi tidak terdaftar di kampung,” ujarnya.
Fenomena warga mampu berbondong-bondong ke agen Brilink untuk menarik bantuan juga menjadi sorotan.
“Kami hanya bisa diam melihat yang kaya mengibaskan uang bantuan. Kalau dibilang iri, memang iya, karena datoknya tidak adil,” tutur warga lainnya.
Datok Sumber Makmur, Salihin, belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh wartawan rahasiaumum.com, pada Kamis, 23 Oktober 2025 yang lalu.
Pesan tersebut diketahui telah dibaca.
Sementara itu, pendamping PKH desa Sumber Makmur, Efi Erina, saat dikonfirmasi rahasiaumum.com menyarankan agar konfirmasi dilakukan secara langsung.
“Terkait pertanyaan bapak, sebaiknya jumpa langsung biar lebih jelas. Bagaimana kalau hari Senin?” tulisnya dalam pesan singkat.(S011)















