Banda Aceh. RU – Rumah Singgah Blood Life Foundation, program kemanusiaan milik Yayasan Blood Life Foundation Indonesia, terus berperan memberikan tempat tinggal gratis bagi pasien dan pendamping keluarga kurang mampu dari luar daerah yang menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan rujukan.
Lembaga sosial di bidang kesehatan dan kemanusiaan ini dipimpin Michael Octaviano sebagai Ketua Umum Pusat.
Selain hunian layak, rumah singgah juga menyediakan kebutuhan dasar serta pendampingan sosial guna meringankan beban pasien selama proses perawatan.
Sebagai bagian dari penguatan wawasan kepemimpinan dan kepedulian sosial, empat siswa SMA Taruna Nusantara, yakni Zia Nafil Khadafi, M. Irshal Malika, Kalila JB, dan Adira K W M, mengikuti diskusi bersama Michael Octaviano di Banda Aceh.
Diskusi berlangsung interaktif dengan pembahasan seputar tantangan pasien kurang mampu, peran strategis rumah singgah dalam sistem layanan kesehatan, serta pentingnya empati, solidaritas, dan kepedulian sosial dalam membentuk karakter pemimpin masa depan.
Dalam kesempatan tersebut, Michael Octaviano menyampaikan pesan motivasi kepada para siswa agar memiliki semangat juang, kedisiplinan, serta ketangguhan mental.
“Sebagai generasi penerus bangsa, kalian harus sungguh-sungguh belajar, menjadi pejuang yang tangguh, tidak cengeng, tidak mudah menyerah, serta tidak larut dalam perasaan. Disiplin adalah kunci. Kesuksesan sejati adalah ketika kita mampu membahagiakan dan memberi manfaat bagi orang lain. Kalianlah yang kelak harus membangun bangsa ini,” ujar Michael.
Para siswa mengaku memperoleh wawasan dan inspirasi baru terkait kerja-kerja sosial Blood Life Foundation dalam mendampingi pasien dan keluarga yang membutuhkan tempat singgah selama menjalani pengobatan.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat sinergi antara generasi muda dan lembaga sosial, sekaligus menumbuhkan semangat pengabdian serta nilai kemanusiaan sebagai bekal kepemimpinan masa depan.(*)















