Pascabanjir, Harga Kebutuhan Dapur Melonjak di Aceh Tenggara

Salah satu dagangan di pasar tradisional Pajak Pagi, desa Lawe Rutung kecamatan Lawe Bulan. Rabu 24 Desember 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/AFW016]

Kutacane. RU – Pacabanjir di Kabupaten Aceh Tenggara menyebabkan harga kebutuhan pokok melonjak naik.

Kenaikan kebutuhan primer ini melambung tinggi, seperti bahan pangan sayur, daging, ikan, cabai, tomat, dan sejenis.

Salah satu ibu rumah tangga, Aini mengatakan harga ini cukup menekan ekonomi, dari harga sayur-mayur hingga cabai melonjak naik.

Kata Aini harga beras memang tidak mengalami kenaikan, namun harga kebutuhan dapur melambung tinggi.

“Kita kan mengalami musibah ya beberapa minggu yang lalu. Sayur kacang panjang aja satu ikat sampai Rp7 ribu harganya, yang dulu harganya cuma Rp5 ribu tiga ikat. Tomat juga naik dulu Rp7 ribu seperempat kini tembus Rp10 ribu, cabai rawit dan merah juga sampai kisaran Rp.15 ribu-Rp.20 ribu seperempat,” terang Aini saat diwawancara rahasiaumum.com, Rabu (24/12/2025).

Di sisi lain seorang pedagang di pasar tradisional Pajak Pagi desa Lawe Rutung kecamatan Lawe Bulan, Toni mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini sudah disesuaikan dengan harga yang dijual oleh petani.

“Saya sudah lama menjadi pedagang sayur, tomat cabai, ikan dan sejenisnya. Subuh-subuh kan banyak para petani sayur jual dagangannya ke kita, harganya itu memang dihargai tinggi gak seperti biasa, mungkin ya disebabkan banjir yang lalu, karena kan banyak tuh petani yang kehilangan lahan apa lagi di daerah kecamatan Ketambe,” ujar Toni.

Ia menjelaskan keuntungan yang diperoleh hanya kisaran Rp2 ribu hingga kisaran Rp5 ribu.

Sebagai pedagang kecil, Toni berharap pemerintah dapat mencari solusi dalam menstabilkan harga yang terlampau tinggi, seperti bahan pokok sayur-mayur, ikan, cabai serta kebutuhan pokok lainnya.(AFW016)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *