Empat Batalyon Baru Dibentuk di Aceh, Pangdam IM: Untuk Ketahanan Pangan

Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahriza, saat diminta keterangan prihal empat Batalyon baru di Aceh. Kamis 21 Agustus 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/AFW016].

Kutacane. RU – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, menyatakan pembangunan empat batalyon baru di Aceh berjalan lancar.

Keberadaan satuan ini disebut mendukung upaya ketahanan pangan di wilayah tersebut.

“Pembentukan batalyon itu untuk kepentingan ketahanan pangan. Setelah terbentuknya empat batalyon, ketahanan pangan kita ke depan akan terjamin,” ujar Niko Fahrizal seusai menutup kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0108/Aceh Tenggara, Kamis (21/08/2025).

Ia memastikan, sebanyak 80 persen prajurit yang ditempatkan di satuan baru tersebut merupakan putra daerah Aceh.

Langkah ini dinilai strategis agar prajurit lebih memahami kondisi sosial dan geografis wilayah penugasan.

Di sisi lain, Pangdam IM juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program TMMD ke-125 yang berlangsung di Kabupaten Aceh Tenggara.

Menurut dia, program TMMD tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat.

“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga semangat gotong royong. Sinergi ini menjadi fondasi untuk membangun daerah secara merata dan memperkuat ketahanan nasional,” katanya.

Salah satu hasil TMMD kali ini adalah pembukaan akses jalan sepanjang dua kilometer yang menghubungkan kawasan produksi hasil bumi.

Jalan yang dibuka, kini dapat dilalui kendaraan roda empat, sehingga mempermudah distribusi hasil pertanian.

“Aceh Tenggara memiliki hasil bumi yang melimpah, seperti Jagung dan Kakao. Dengan terbukanya akses jalan, kami harap pengangkutan hasil bumi menjadi lebih cepat dan hasilnya pun meningkat,” ungkap Jendral Bintang Dua ini.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dalam pembangunan daerah.

Menurutnya, kolaborasi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Aceh.(AFW016)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *