Prabowo Tuding Belanda Wariskan Konflik Perbatasan Indonesia-Malaysia

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto berpidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025). (Foto: AP via Republika)

Jakarta. RU – Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto memahami, perang itu destruktif. Karena itu, Indonesia tidak mau perang. Apalagi, perang dengan negeri tetangga.

“Kita harus hindari perang, karena itu politik luar negeri yang saya jalankan dan saya umumkan adalah politik seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” kata Prabowo dalam pidato kenegaraan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

Prabowo menegaskan, Indonesia tetap pada garis nonblok (nonalignment). “Kami tidak akan berpihak dengan blok mana pun, ini yang kami sampaikan di mana-mana.

Bebas aktif, kita ingin damai dengan semua orang,” ucap Prabowo.

Dia pun menyentil masalah yang dihadapi Indonesia saat ini, yaitu masalah garis perbatasan. Prabowo menyebut, masalah perbatasan adalah warisan penjajahan kolonial Belanda. Masalah itu sampai sekarang terus menghantui Indonesia.

“Kami terutama dengan tetangga-tetangga kita, kita ingin selesikan semua masalah, ada masalah yang kadang-kadang masalah garis perbatasan. Masalah ini adalah warisan dari Kolonialis, warisan dari penjajah, Belanda datang dengan Inggris, dia bikin garis seenak jidatnya, seenak jidatnya bikin garis, yang repot kita sekarang,” ujar Prabowo.

Dia pun mengungkapkan, masalah garis batas Ambalat di Laut Sulawesi dengan Malaysia akan dituntaskan. Prabowo menyebut, ada pihak-pihak tertentu yang ingin Indonesia berperang melawan Malaysia.

 divide et impera, poltik selalu ada, janganlah kita naif, jangan kita mau terus diadu domba,” kata Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan, sebagai kepala pemerintahan eksekutif, iaberkewajiban untuk menegakkan hukum demi menyelamatkan bangsa. “Sebagai Presiden Indonesia, saya bertanggung jawab atas pemerintahan eksekutif, saya berkewajiban menegakkan hukum demi keselamatan bangsa. Saat ini kita menghadapi realita terjadi kebocoran kekayaan negara kita dalam skala yang sangat besar,” ujarnya.

Prabowo mengatakan, Indonesia saat ini mengalami situasi yang disebut sebagai net outflow of national wealth. Menurut dia, situasi tersebut harus segera diatasi dengan langkah tepat dan cepat, tanpa menghabiskan energi untuk mencari pihak yang bersalah.

Prabowo mengatakan, pemerintah yang dipimpinnya perlu memfokuskan upaya pada penyelesaian masalah pokok tersebut. “Janganlah kita menghabiskan tenaga kita untuk mencari siapa yang salah. Kita tidak ada waktu kita tidak punya cukup energi untuk mencari kesalahan orang. Pemerintah yang saya pimpin harus mengusahakan diri untuk mencari solusi yang tepat dan cepat atas masalah pokok ini,” ucapnya.

Prabowo mengibaratkan, kondisi itu layaknya tubuh yang kehilangan darah secara terus-menerus, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. RI 1 mengingatkan, apabila aliran kekayaan nasional ke luar negeri dibiarkan, Indonesia berpotensi menjadi negara gagal. Oleh karena itu, Prabowo menegaskan, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan kekayaan negara, meskipun upaya tersebut mungkin sulit dan tidak populer bagi sebagian pihak. Kekayaan itu, lanjut dia, perlu dijaga agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa saat ini maupun generasi mendatang.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *