250 Ton Beras Thailand Masuk ke Sabang tanpa Izin

Mentan Amran
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam jumpa pers di Jakarta mengenai adanya gudang di Sabang yang disegel karena melakukan impor beras secara ilegal , Minggu (23/11/2025). (Foto: ANTARA)

Sabang. RU – Sebuah gudang di Kota Sabang, saat ini disegel aparat keamanan karena menampung ratusan ton beras ilegal dari Thailand.

Perintah penyegelan datang dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang langsung menggelar konfrensi pers untuk menjelaskan persoalan itu, pada Minggu 23 November 2025.

Mentan menjelaskan, pihaknya mendapat informasi ada sekitar 250 ton beras yang didatangkan dari Thailand ke Indonesia melalui Aceh, yang kini ditampung di gudang beras milik pengusaha swasta di Kota Sabang.

Amran menyebut, impor beras sebanyak 250 ton itu ilegal, karena tidak ada izin dari pemerintah pusat.

“Kami sudah telepon Kapolda Aceh serta Pangdam IM, dan gudang yang menampung beras tersebut langsung disegel,” katanya dikutip Senin (24/11/2025).

Ia mengungkapkan, beras impor dari Thailand itu masuk ke Indonesia pada 16 November 2025.

Sementara proses pembongkaran muatan beras ke gudang perusahaan berlangsung pada 22 November 2025.

Sedangkan perusahaan yang melakukan impor beras dari Thailand itu berinisial PT MSG.

“Bapak Presiden sudah menyampaikan tidak boleh impor karena stok kita banyak. Seluruh warga negara Indonesia, apalagi aparat atau pegawai seluruh Indonesia harus patuh perintah Presiden,” tegasnya.

Amran menegaskan, stok beras Indonesia saat ini dalam kondisi sangat aman dan bahkan mencapai posisi tertinggi menjelang akhir tahun, sehingga impor ilegal sangat merugikan dan mencederai semangat kemandirian pangan.

Mentan menyoroti kejanggalan proses impor karena rapat koordinasi di Jakarta baru dilakukan pada 14 November, sedangkan izin impor dari Thailand telah terbit sebelumnya, sehingga menunjukkan indikasi perencanaan matang untuk memasukkan beras tersebut lebih awal.

“Terkait impor beras ini, kami sudah tanya Dirjen hingga Bapanas, apakah Anda menyetujui? Ternyata dalam risalahnya mereka menolak, tapi impor tetap dilakukan,” jelasnya.

Menurut Mentan, dalih harga beras Thailand dan Vietnam lebih murah tidak dapat dijadikan alasan, karena Indonesia berhasil menekan impor hingga stok nasional melimpah dan harga tetap terkendali tahun ini.

Amran mengungkapkan beberapa negara sebelumnya meminta kuota ekspor beras ke Indonesia, namun Presiden menolak karena produksi dalam negeri mencukupi, menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kekuatan pangan Indonesia.

Ia menekankan tindakan ilegal ini mencederai nasionalisme, sehingga pemerintah akan memeriksa pihak PT MSG yang menjadi importir beras tanpa persetujuan tersebut.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *