Banda Aceh. RU – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, menyebutkan saat ini di Aceh sudah terbentuk 200 sekolah yang memberi bekal kemandirian untuk 780 peserta lanjut usia (lansia) di seluruh Aceh.
Safrina menjelaskan pembelajaran di Sekolah Lansia fokus pada tujuh dimensi lansia tangguh yang diberikan dalam 12 kali pertemuan.
Mulai dari dimensi agama, kesehatan, cinta kasih, lingkungan, hingga sosial, ekonomi serta penguatan delapan fungsi keluarga.
Pertemuan bisa dilakukan seminggu sekali atau sebulan sekali dan lokasinya fleksibel, bisa di meunasah, outdoor, maupun di ruang komunitas.
Ia menegaskan pembentukan Sekolah Lansia ini melalui SK kepala desa, sedangkan peserta wajib berdomisili sesuai KTP desa setempat.
Menurut Safrina semua desa di Aceh diperbolehkan membuka Sekolah Lansia.
“Untuk Sekolah Lansia ini hampir semua kabupaten atau kota ada. Namun yang luar biasanya di Aceh Besar, nantinya ada sekitar lebih kurang 1.400 lansia diwisuda di Gedung AAC Dayang Dawood,” ucapnya.
Para lulusan akan diwisuda oleh pemerintah daerah dan menerima sertifikat resmi dengan nomor dari kementerian.
“Sertifikat itu ada nomor Kemendukbangga. Jadi enggak sembarangan-sembarangan juga, enggak boleh dinas lain mengeluarkan sertifikat,” ucapnya.(TH05)















