- Tu Bulqaini Tanjongan Tegaskan Perjuangan untuk Rakyat Aceh
Banda Aceh. RU – Ketua Umum Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Tu Bulqaini Tanjongan, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas yang diambil oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Muallem), dalam upaya memberantas tambang ilegal yang merusak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Menurut Tu Bulqaini, dalam pernyataan yang diterima rahasiaumum.com, Sabtu (27/09/2025), sumber daya alam Aceh, termasuk tambang emas dan mineral lainnya, merupakan amanah yang harus dikelola dengan bijak demi kesejahteraan rakyat.
Namun, selama ini, aktivitas tambang ilegal justru menguntungkan segelintir pihak, sementara rakyat Aceh dan alam mereka menanggung kerugian besar.
Dalam beberapa waktu terakhir, Gubernur Muallem telah memberikan ultimatum kepada pelaku tambang ilegal untuk menghentikan aktivitas mereka dan menarik alat berat dari kawasan hutan Aceh.
Jika peringatan ini diabaikan, pemerintah provinsi berjanji akan mengambil langkah hukum yang tegas.
Kebijakan yang Harus Didukung Penuh
Tu Bulqaini menyatakan bahwa kebijakan pemberantasan tambang ilegal yang diambil oleh Gubernur Muallem perlu mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.
Bagi Tu Bulqaini, masalah tambang ilegal bukan sekadar soal hukum, tetapi juga menyangkut harkat dan martabat rakyat Aceh.
“Aceh ini kaya dengan sumber daya alam, tetapi kenyataannya kekayaan itu belum berpihak kepada rakyat. Tambang emas dan hasil bumi lainnya seharusnya menjadi berkah bagi masyarakat, bukan malah dikeruk untuk kepentingan pihak asing dan oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita tidak ingin kekayaan Aceh hanya dinikmati segelintir orang,” tegas Tu Bulqaini.
Sebagai pemimpin partai yang berbasis ulama dayah dan santri, Tu Bulqaini berkomitmen untuk mendorong kerjasama antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat guna memastikan pemberantasan tambang ilegal berjalan tuntas.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang benar dan transparan, dengan hasilnya benar-benar dinikmati oleh rakyat Aceh.
Pengelolaan Kekayaan Alam yang Adil dan Berkelanjutan
Menurut Tu Bulqaini, pengelolaan sumber daya alam Aceh setelah tambang ilegal dibasmi harus kembali kepada rakyat, dengan prinsip yang sederhana namun adil.
Ia juga menekankan bahwa pengelolaan kekayaan alam yang sah harus disertai kewajiban zakat sebagai wujud tanggung jawab moral dan syariat Islam.
“Kekayaan alam itu amanah dari Allah. Jika dikelola dengan benar dan disucikan dengan zakat, maka ia akan membawa berkah. Sebaliknya, jika dibiarkan dikeruk secara ilegal, hasilnya hanya akan membawa kerusakan dan penderitaan bagi rakyat,” ujar Tu Bulqaini.
Kerusakan Lingkungan dan Dampak Sosial Tambang Ilegal
Kegiatan tambang ilegal di Aceh telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, mulai dari erosi tanah, pencemaran sungai, hingga rusaknya ekosistem hutan.
Kerusakan ini tidak hanya merugikan alam, tetapi juga menimbulkan dampak sosial yang besar, mengancam keberlanjutan hidup masyarakat sekitar.
Tu Bulqaini mengingatkan pentingnya penertiban yang cepat dan efektif agar kerusakan lebih lanjut dapat dihindari.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa penertiban tambang ilegal harus dilakukan dengan bijaksana, tanpa merugikan penambang kecil yang terpaksa terlibat dalam praktik ilegal karena keterbatasan ekonomi.
“Kita harus memberantas mafia tambang ilegal dan jaringan besar yang merusak Aceh, tetapi untuk penambang kecil, perlu ada pembinaan dan solusi alternatif agar mereka tidak terjebak dalam lingkaran tambang ilegal. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menyediakan alternatif pekerjaan yang lebih baik bagi mereka,” tambahnya.
Dukungan terhadap Kebijakan Pemerintah
Dukungan Tu Bulqaini terhadap kebijakan Gubernur Muallem diharapkan dapat memperkuat langkah pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam Aceh.
Sebagai mantan Ketua Rabithah Thaliban Aceh (RTA) dan mantan Sekretaris Jenderal Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tu Bulqaini menegaskan bahwa pengelolaan tambang bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah moral, adat, dan syariat Islam.
“Jika kita belajar dari pengalaman masa lalu, seperti ketika PT Arun dan Exxon Mobil beroperasi di Aceh, kita tidak ingin kekayaan alam Aceh hanya dinikmati oleh pihak luar sementara rakyat Aceh tetap miskin. Saat ini, rakyat Aceh harus merasakan manfaat langsung dari kekayaan alam yang ada di tanah mereka sendiri,” tutup Tu Bulqaini, dalam bahasa Aceh.
Langkah Bersama untuk Masa Depan Aceh yang Lebih Baik
Sebagai bagian dari perjuangan untuk menjaga kekayaan alam Aceh, Tu Bulqaini menyerukan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk bersama-sama mendukung pemberantasan tambang ilegal.
PAS Aceh, bersama santri, ulama, dan masyarakat, siap memberikan kontribusi nyata dalam membangun Aceh yang lebih baik, dengan pengelolaan sumber daya alam yang berpihak pada rakyat dan berbasis pada prinsip keadilan dan keberkahan.(rel)