Lhoksukon. RU – Dua nelayan asal Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, dilaporkan telah ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (21/08/2025) malam, setelah sembilan hari terombang-ambing di laut lepas hingga terbawa arus ke perbatasan Aceh-Malaysia.
Warga mengatakan, pihak keluarga menerima kabar dari salah satu nelayan yang hilang bernama Joni Saputra, melalui telepon kepada abangnya, Khalis, yang menyampaikan bahwa dirinya bersama rekannya, Zamzami saat ini dalam kondisi sehat setelah diselamatkan nelayan di Perairan Berandan Barat, Kecamatan Langkat, Sumatera Utara.
Saat ini, keduanya berada di rumah seorang tokoh masyarakat setempat, Abdul Rais.
Panglima Laot sekaligus Keuchik Gampong Lhok Puuk, berharap kepada pemerintah dan instansi terkait, agar dapat membantu proses pemulangan kedua nelayan tersebut, sehingga bisa berkumpul kembali bersama keluarga.
“Keluarga, terutama anak-anak mereka, sangat menantikan kepulangan ayahnya yang sudah berjuang mempertaruhkan nyawa demi menafkahi keluarga,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, dua nelayan tersebut belum kembali sejak melaut pada Selasa (12/8/2025) dini hari. Hingga Minggu (17/8/2025) atau enam hari setelah keberangkatan, belum ada kabar terkait keberadaan dua nelayan tersebut.
Kedua nelayan itu bernama Zamzami (36) warga Gampong Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe (berdomisili di Gampong Lhok Puuk), dan Joni Saputra (18) warga Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara.
Berdasarkan keterangan saksi, keduanya berangkat menggunakan boat Oskadon pada Selasa (12/8/2025) pukul 02.00 WIB untuk memancing ikan di laut lepas dengan jarak sekitar 70 mil dari pantai. Namun, hingga kini mereka tidak kunjung kembali.
Upaya Pencarian
Panglima Laot Kecamatan Seunuddon, Bakhtiar, menjelaskan bahwa upaya pencarian sudah dilakukan sejak Kamis (14/8/2025). Para nelayan dari Lhok Puuk dan desa sekitar dikerahkan untuk menyisir perairan.
Pada Sabtu (16/8/2025) malam, empat boat nelayan kembali diturunkan untuk melakukan pencarian hingga jarak 100 mil laut. Namun, hingga Senin siang, kedua nelayan tersebut belum juga ditemukan.
“Pencarian sudah maksimal kita lakukan bersama para nelayan, tetapi sampai hari ini belum ada hasil. Kami mohon dukungan Panglima Laot Kabupaten, Provinsi, hingga instansi terkait agar informasi ini dapat disebarkan, termasuk ke luar Aceh. Keluarga masih berharap keduanya dapat ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Bakhtiar saat itu.
Adapun ciri-ciri armada yang digunakan adalah boat dengan nama Oskadon, panjang 7,5 meter, lebar 2,8 meter, bermesin dompeng 35 PK, dan kapasitas dua orang ABK. Kapal tersebut dikenal masyarakat setempat dengan sebutan ‘Sampan Anak Desa’.
Menurut keterangan keluarga, Zamzami biasanya melaut hanya 1 x 24 jam. Namun kali ini, sudah lebih dari enam hari ia dan rekannya tidak ada kabar. Selain itu, keduanya diketahui tidak membawa telepon genggam saat melaut, sehingga sulit dilacak keberadaannya.(TH05)