Ribut Sesama Warga Aceh Tengah Dipicu Musik Keras Saat Pesta Miras

Takengon | RU – Beginilah awal terjadinya keributan antara warga, masyarakat Kampung Kala Kemili, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah dengan sekelompok pemuda, peristiwa cekcok itu dipicu suara bising musik dari salah satu rumah di pemukiman tersebut, sebab terlalu keras.

Apalagi itu, Volume musik terlalu tinggi, warga mengaku merasa resah dan terganggu, menimbulkan aksi kemarahan warga memuncak berbondong mendatangi rumah tersebut.

Saat digerebek warga, di dalam rumah ditemukan enam pasangan Muda-mudi, yakni Tiga Lelaki dan Tiga Perempuan, diduga sedang asik berpesta Minuman Keras (Miras) pada Jumat, 18 Juli 2025 pagi kemarin.

Saat mereka hendak keluar rumah menuju mobil jenis CRV yang parkir di pinggir jalan, warga sigap menghadang hingga terjadi keributan adu mumut. Namun satu dari tiga pemuda tersebut sempat mengaku sebagai anggota sambil melontarkan ancaman tembak ke warga.

Diketahui, Muda-mudi tersebut yakni berisinial ABS 28 tahun, FH 23 tahun, R 23 Tahun, FNJ 20 Tahun, RM 21 Tahun dan SP 30 Tahun, Keenamnya merupakan Masyarakat sipil Aceh Tengah.

Kejadian aksi menegangkan itu sempat direkam warga, lalu video tersebut di posting di Media Sosial (medsos) dan viral.

Dari keterangan Kapolsek Bebesen, AKP Iskandar Wijaya kepada salah satu media di Aceh Tengah, Sabtu 18 Juli 2025 kemarin, bahwa peristiwa keributan terjadi, setelah menerima laporan dari warga yang mengaku merasa resah lantaran suara musik dari salah satu rumah sumber volume terlalu keras dan kerap terdengar hingga larut malam.

Saat warga mendatangi dan mengetuk pintu, penghuni yang ada di dalam rumah tidak membuka pintu, diduga tidak dengar karena musik dari dalam sangat keras, sehingga warga berusaha memaksa untuk masuk dan mendapatkan sekelompok muda-mudi sedang asik berpesta miras.

AKP Iskandar menambahkan, Ketiga pria tersebut bukanlah anggota melainkan kalangan muda-mudi merupakan masyarakat sipil asli Aceh Tengah dan tidak memiliki senjata, mereka merasa takut, lantas mengaku anggota dan ancam tembak untuk menyelamatkan diri dari kerumunan warga, Kasus cekcok sesama warga tersebut akan dikembalikan ke desa setempat untuk dilakukan penyelesaian secara adat kampung.

Namun pihak berwajib tetap memonitor perkembangan perdamaian, sedangkan terkait miras ranahnya kepada Satpol PP. [S04].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *