TP PKK Aceh Besar Bersama Yayasan PEKKA Berdayakan Keluarga

TP PKK Aceh Besar Bersama Yayasan PEKKA Berdayakan Keluarga
banner 120x600
banner 468x60

Jantho. RU – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP –PKK) Aceh Besar, Rita Mayasari, menyambut hangat kehadiran rombongan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) di Aula Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (07/05/2025).

Menurut Rita Mayasari, kerjasama yang akan dibangun nantinya berperan penting dalam pemberdayaan perempuan kepala keluarga dan kelompok marginal lainnya, untuk mengakses layanan dasar, antara lain identitas hukum, perlindungan sosial, serta bantuan ekonomi dan penghidupan yang layak.

“Kita sepakat membantu para perempuan dan kepala keluarga yang membutuhkan di Aceh Besar. Tentu saja tidak hanya bantuan ekonomi, tapi akses untuk mendapatkan layanan dasar bagi masyarakat juga penting untuk diadvokasi bersama,” kata istri Bupati Aceh Besar itu.

Ia juga menyampaikan, pentingnya peningkatan ekonomi bagi perempuan, karena perempuan merupakan tiang negara dan tonggak dari kemajuan bangsa.

“Maka dari itu, kita sepakat bahwa perempuan harus mandiri, termasuk dengan mandiri ekonomi. UMKM bisa menjadi solusi untuk pemberdayaan perempuan. Jadi audiensi dengan teman-teman PEKKA ini kan menjadi masukan bagi kami untuk memberdayakan perempuan,” terangnya.

Sementara itu, perwakilan dari Yayasan PEKKA, Keumala mengatakan, PEKKA digagas pada akhir tahun 2000 sebagai bagian dari inisiatif Komnas Perempuan yang dikenal sebagai “Proyek Janda”. Tujuan Proyek Janda adalah untuk mendokumentasikan kehidupan para janda di daerah-daerah yang dilanda konflik.

Hal ini dilakukan bersamaan dengan niat Bank Dunia melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dalam merespon permintaan janda korban konflik untuk mengakses sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan ekonomi dan pengalaman traumatis mereka dengan lebih baik.

PEKKA mendeskripsikan Perempuan Kepala Keluarga sebagai perempuan yang melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, penjaga keberlangsungan kehidupan keluarga dan pengambil keputusan dalam keluarganya.

“Jadi, penggembangan UMKM khususnya bagi perempuan bisa menjadi solusi, agar para perempuan kepala keluarga lebih mandiri untuk keluarganya,” demikian kata Keumala.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *