Bireuen. RU – Jembatan darurat Krueng Tingkeum resmi difungsikan melalui sinergi Kementerian Pekerjaan Umum dan PT Adhi Karya (persero) guna memulihkan akses nasional Medan-Banda Aceh yang terputus sejak 27 November 2025 akibat banjir bandang.
Direktur Pembangunan Jembatan Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rakhman Taufik, menjelaskan bahwa sebelum difungsikan, jembatan darurat tersebut telah melalui proses uji beban, dan kapasitas muatan kenderaan yang melintas dibatasi 30 ton dengan tinggi kendaraan maksimal 4 meter.
“Kapasitas beban jembatan ini hanya 30 ton, dan ruang bebas vertikalnya hanya 4 meter, karena jembatan darurat ini berada di atas jembatan eksisting,” katanya dikutip Minggu (28/12/2025).
Ia juga mengimbau pengguna jalan agar tidak berhenti dan tidak melintas secara beriringan di atas jembatan.
“Kami mohon juga kepada masyarakat agar tidak beriringan dan jangan berhenti di atas jembatan panel darurat ini,” katanya.
Untuk mendukung keselamatan lalu lintas, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat dan Satuan Lalu Lintas untuk pemasangan rambu dan peringatan.
Sementara itu, pembangunan jembatan permanen akan dilakukan secara paralel dengan pengoperasian jembatan darurat.
“Jembatan permanen akan kami paralelkan dengan pembangunan panel darurat. Kami akan melakukan penelitian tanah, detail engineering design, dan akan segera dilaksanakan,” katanya.
Selain Jembatan Krueng Tingkeum, perbaikan jembatan lain di jalur tengah juga terus dilakukan untuk memulihkan konektivitas antardaerah.
“Di jalur lintas tengah dari Takengon ke Bireuen ada delapan jembatan putus. Alhamdulillah, enam sudah ditangani dengan alat berat dan dua lainnya difungsikan melalui jalur alternatif, sehingga konektivitas antara Bireuen dan Takengon tetap terhubung,” katanya.(TH05)















