Blangpidie. RU – Sejumlah lebih dari seratus anggota aliansi Gerakan Aceh Menggugat (GAM) melaksanakan demonstrasi solidaritas di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pada Jumat (26/12/2025) sore.
Dalam aksi tersebut, para peserta mengibarkan bendera putih sebagai tanda solidaritas terhadap para korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.
Bendera putih ini juga berfungsi sebagai simbol untuk mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar mengakui bencana tersebut sebagai bencana nasional.
Massa memulai aksi dari Stadion Persada Gampong Kedai Siblah di Blangpidie, lalu berhenti di Simpang Ceruna, sebelum bergerak menuju Tugu Bank Aceh.
Para demonstran menyampaikan beberapa tuntutan kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dan Presiden Prabowo Subianto.
Tuntutan tersebut dibacakan oleh Koordinator Lapangan (Korlap), Ilham Rizki Maulana. Ia menekankan bahwa mereka telah melaksanakan aksi kemanusiaan sebagai wujud kepedulian terhadap bencana yang menimpa Aceh dan sebagian wilayah Sumatera.
Rizki juga menegaskan bahwa demonstrasi ini bersifat damai, konstitusional, dan bermoral, dengan tujuan untuk mendorong kehadiran negara yang nyata dalam mengatasi dampak bencana yang dirasakan masyarakat.
“Kami ingin menekankan bahwa tuntutan utama kami adalah mendesak Pemerintah Pusat untuk mensertifikasi bencana ini sebagai bencana nasional, demi mempercepat penanganan dan optimalisasi bantuan,” ujarnya.
Selain itu, mereka juga meminta Gubernur Aceh untuk segera menyampaikan surat kepada Presiden sebagai langkah nyata dari pemerintah daerah dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Aceh.
Aksi ini diakhiri dengan penegasan bahwa mereka akan mengawasi tuntutan tersebut, dan jika dalam waktu 3×24 jam tidak ada tanggapan yang memadai, mereka akan melanjutkan demonstrasi.
Aksi yang berlangsung dari pukul 16.20 hingga 17.20 WIB itu berjalan dengan damai di bawah pengamanan petugas dari Polres Abdya.(T018)















