Alami Komplikasi Penyakit di Malaysia, Fatimah Berhasil Dipulangkan ke Aceh

Fatimah
Fatimah (47) asal Gampong Pulo Baroh, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen yang mengalami komplikasi penyakit di Malaysia, berhasil dipulangkan ke Aceh, Sabtu (20/12/2025). (Foto: Dok Haji Uma)

Bireuen. RU – Setelah alami komplikasi penyakit dan jalani perawatan medis di Malaysia, Fatimah (47) asal Gampong Pulo Baroh, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen akhirnya berhasil dipulangkan ke Aceh. 

Fatimah tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar pada Sabtu, 20 Desember 2025 pukul 16.00 WIB. Dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Aceh, ia ikut didampingi oleh seorang warga Aceh lainnya. 

Setiba di Bandara SIM, Fatimah disambut pihak keluarga yang datang dari Bireuen untuk menjemputnya.

Fatimah yang telah 7 tahun di Malaysia mengalami komplikasi penyakit dan harus menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di daerah Kuala Lumpur yang difasilitasi oleh komunitas masyarakat Aceh di Malaysia, Minggu (30/11/2025) lalu. 

Seminggu dirawat di rumah sakit, biaya medis mencapai 10.000 Ringgit Malaysia atau sekitar 40 juta rupiah lebih.

Biaya itu berasal dari sumbangan hasil hasil donasi yang galang sejumlah komunitas Aceh di Malaysia, yaitu Grub Aceh Bersatu (GAB) Rp 8.5 juta, Grup Koper Rp 3.4 juta, Grup Aceh Meutuah Rp 2.2 juta. 

Selanjutnya dari Majelis Ta’lim Sungai Buloh, Selangor yang dikumpulkan Kak Aisyah Rp 6 juta dan dari pihak keluarga di Aceh Rp 19 juta. 

Sementara itu, biaya pemulangan ke Aceh bersama seorang pendamping mencapai Rp 8 juta, dengan biaya uang berasal dari keluarga Fatimah di Aceh Rp 5.8 juta dan sisanya dibantu oleh anggota DPD RI dapil Aceh, H Sudirman Haji Uma Rp 2.2 juta.

“Alhamdulillah, saudara kita Ibu Fatimah akhirnya berhasil dipulangkan dan tiba di Aceh. Kita turut mendoakan kesembuhan kepada beliau”, ujar Haji Uma. 

Ia juga turut menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama sejumlah perkumpulan komunitas Aceh di Malaysia yang secara bersama-sama membantu memfasilitasi proses medis di Malaysia dan juga pemulangan ke Aceh.

“Terima kasih dan apresiasi tinggi kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu, terutama perkumpulan komunitas warga Aceh di Malaysia, yakni GAB, Grup Koper, Grup Aceh Meutuah serta Majelis Taklim Sungai Buloh Selangor. Solidaritas serta kolektifitas ini mesti terus kita pelihara dengan baik dalam upaya guna membantu sesama di perantauan,” ujar Haji Uma.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *