Ratusan Gedung Sekolah di Aceh Timur Rusak Akibat Banjir

Sekolah Rusak
Bangunan sekolah tertimbun lumpur akibat banjir di Aceh Timur. (Foto: Dok Disdikbud Aceh Timur)

Idi. RU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Timur menyatakan ratusan gedung sekolah di kabupaten tersebut rusak diterjang banjir.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Bustami mengatakan berdasarkan data sementara, total sekolah yang terdampak banjir mencapai 319 unit.

“Sekolah yang mengalami kerusakan akibat banjir terdiri dari 213 unit sekolah dasar, 56 unit sekolah menengah pertama,” kata Bustami dikutip Minggu (14/12/2025).

Ia menjelaskan tingkat kerusakan gedung/bangunan sekolah bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.

Kerusakan yang paling banyak ditemukan meliputi ruang kelas yang terendam lumpur.

Selain itu, kerusakan plafon dan dinding rusak, lantai sekolah tergerus air, hingga fasilitas penunjang seperti meja, kursi, buku pelajaran, serta peralatan laboratorium yang tidak bisa digunakan.

“Sejumlah sekolah juga mengalami kerusakan pada sarana sanitasi, jaringan listrik, dan pagar sekolah akibat derasnya arus banjir. Kondisi ini membuat sebagian sekolah belum dapat kembali melaksanakan proses belajar mengajar secara normal,” katanya.

Bustami menyebutkan bencana banjir tersebut juga menyebabkan aktivitas pendidikan terhenti di beberapa wilayah terdampak, dan siswa terpaksa diliburkan.

“Keselamatan siswa dan tenaga pendidik menjadi prioritas. Untuk sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah, kami belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar tatap muka sampai kondisi benar-benar aman,” katanya.

Bustami juga menyatakan perlunya dukungan sarana belajar darurat, dimana beberapa sekolah membutuhkan tenda darurat atau ruang belajar sementara agar siswa tetap bisa mengikuti kegiatan pembelajaran meski bangunan sekolah rusak.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Aceh Timur Rahmatsah Putra juga mengungkapkan sejumlah banyak sekolah yang berada di bawah kewenangannya ikut terdampak banjir.

“Jumlah bangunan sekolah terdampak dengan kategori rusak berat sebanyak tujuh unit, rusak sedang 19 unit, dan rusak ringan sebanyak sembilan unit,” katanya.

Ia menyebutkan sekolah yang terdampak bencana terdiri dua sekolah luar biasa (SLB), 31 sekolah menengah atas (SMA), dan tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK).

Selain bangunan sekolah, banjir juga menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Ribuan perabotan dan peralatan sekolah tidak dapat digunakan karena terendam air dan lumpur.

Adapun aset pendidikan yang terdampak antara lain perabotan siswa sebanyak 1.424 unit, serta perangkat multimedia sebanyak 156 unit.

“Meja, kursi, lemari, hingga perangkat multimedia seperti komputer dan proyektor banyak rusak akibat terendam banjir. Ini tentu menjadi kendala besar bagi sekolah untuk kembali melaksanakan pembelajaran secara normal,” katanya.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *