Ratusan Warga Mengungsi, 2 Tewas dan 23 Hilang Akibat Banjir

Rumah warga terendam akibat banjir melanda Kabupaten Aceh Tenggara. Kamis 27 November 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/AFW016]

Kutacane. RU – Banjir yang melanda 65 desa di 16 kecamatan di Aceh Tenggara sejak 25–27 November 2025 menimbulkan dampak besar bagi warga.

Ratusan orang terpaksa mengungsi, sementara proses pencarian korban hilang masih berlangsung di sejumlah titik aliran sungai.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 774 kepala keluarga atau 1.879 jiwa terdampak.

Banyak rumah warga tergenang, sebagian rusak berat, dan akses jalan utama menuju Kutacane dari Medan maupun Blangkejeren ikut terganggu oleh luapan air sungai dan material lumpur.

Sejumlah titik pengungsian mulai dipadati warga yang membutuhkan tempat aman. Pengungsi tersebar di Desa Uning Segugur, Bener Bepapah, Lawe Penanggalan, Mbarung, Sukadame, serta beberapa desa lain di Tanoh Alas dan Bukit Tusam. Jumlahnya telah mencapai ratusan jiwa dan terus bertambah seiring pembaruan data di lapangan.

BPBD melaporkan dua orang meninggal dunia, yaitu Sanah (40), warga Desa Darul Makmur, dan Teuku Ihsan, warga Desa Lawe Penanggalan. Keduanya ditemukan setelah terseret arus banjir.

Seorang korban selamat, Tio (15), kini mendapat perawatan di RSUD H. Sahudin.

Sementara itu, 23 warga masih hilang, termasuk 20 santri serta sepasang suami-istri.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai dan titik yang berpotensi menjadi lokasi hanyutan.

Di sisi lain, kerusakan material juga cukup luas.

Sejumlah rumah warga, jalan lingkungan, jembatan, serta lahan pertanian mengalami kerusakan.

Tiga unit excavator dikerahkan untuk membuka jalan yang tertutup material banjir dan mempercepat normalisasi jalur.

Dinas Sosial telah mengoperasikan dapur umum di beberapa lokasi, sementara BPBD mengaktifkan personel TRC dan relawan untuk memastikan distribusi bantuan ke wilayah yang membutuhkan.

Sekretaris Daerah Aceh Tenggara, Yusrizal, yang meninjau lokasi terdampak, mengatakan penanganan difokuskan pada kebutuhan para korban, mulai dari evakuasi, logistik, hingga layanan darurat.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Semua sumber daya daerah kita kerahkan untuk memastikan kebutuhan warga yang terdampak dapat tertangani,” ujar Yusrizal, kepada rahasiaumum.com, Kamis (27/11/2025).

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau lereng perbukitan untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.(AFW016)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *