Aceh Dorong Akselerasi Fesyen Muslim Lewat Bootcamp II

Sekretaris Disbudpar Aceh, Herly Marlina pada pembukaan Bootcamp II Akselerasi Fesyen Muslim Indonesia di Hotel Kyriad Muraya. Selasa 25 November 2025. [Foto Dok : Disbudpar Aceh/rahasiaumum.com]

Banda Aceh. RU – Upaya memperkuat posisi Aceh sebagai pusat akselerasi fesyen muslim nasional kembali digagas melalui pembukaan Bootcamp II Akselerasi Fesyen Muslim Indonesia di Hotel Kyriad Muraya, Selasa (25/11/2025).

Direktur Fesyen Deputi BKBD, Romi Astuti, meresmikan kegiatan yang bertujuan mendorong industri fesyen lokal menembus pasar global.

Romi menjelaskan bahwa fesyen menjadi kontributor terbesar kedua dalam Global Islamic Economy 2024–2025 dan mencerminkan nilai budaya, spiritualitas, serta identitas masyarakat muslim.

“Fesyen muslim adalah cerminan nilai kesempatan, identitas budaya, dan ekspresi kreatif. Potensi inilah yang harus kita akselerasikan bersama,” ujarnya.

Ia menyoroti persoalan kendali mutu yang kerap membuat pelaku usaha kesulitan menjaga standar ketika volume pesanan meningkat.

Menurutnya, konsistensi dan profesionalisme menentukan daya saing produk di pasar internasional. Romi juga menilai Aceh memiliki keunggulan berkat karakter daerah bersyariat, kekuatan budaya, dan wastra lokal.

“Jika ingin belanja fesyen muslim, datanglah ke Aceh. Kita harapkan Aceh tidak hanya menjadi pusat mode nasional, tapi juga mampu tampil sebagai trendsetter fesyen muslim dunia,” katanya.

Bootcamp ini diikuti 10 brand terpilih yang akan menjalani kurasi dan penguatan kapasitas, dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, dan keterjangkauan.

Sekretaris Disbudpar Aceh, Herly Marlina, menyambut langkah tersebut dan menegaskan pentingnya ekonomi kreatif dalam visi Aceh Kreatif.

Ia menyebut fesyen, kuliner, dan kriya sebagai subsektor penyumbang ekspor terbesar dalam RPJMN.

Pemerintah Aceh, lanjutnya, terus memperkuat ekosistem kreatif melalui pelatihan, ekspo, dan penyelenggaraan Aceh Business Fashion Festival.

“Kami berharap produk fesyen Aceh tidak hanya berhenti di pasar nasional, tetapi mampu bersaing di tingkat global,” pungkasnya.(R015)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *