Banda Aceh. RU – Wakil Ketua II DPRK Banda Aceh, Musriadi Aswad, mengisi dialog legislatif dan eksekutif di Aula Kampus Universitas Serambi Mekkah, Sabtu (22/11/2025).
Dalam kesempatan itu, politisi PAN sekaligus dosen tersebut menjelaskan peran legislatif dan eksekutif dalam organisasi kemahasiswaan.
Ia menegaskan bahwa kader merupakan penopang utama lembaga. Karena itu, proses perkaderan harus berjalan agar organisasi tetap berfungsi.
Musriadi menyebut tujuan lembaga hanya dapat dicapai dengan pengetahuan, partisipasi, dan suasana internal yang nyaman.
“Jangan sampai setelah dilantik, organisasinya hanya menyisakan ketua dan sekretarisnya saja,” ujarnya.
Musriadi mendorong lembaga mahasiswa rutin memperkuat kapasitas dan tata kelola.
Ia menilai pemateri berkompeten perlu sering dihadirkan agar anggota memahami perannya.
“Terkadang banyak anggota tidak loyal karena mereka tidak paham. Kalau tidak paham, mereka akan berpikir ‘jangan saya’. Maka perlu dilakukan penguatan kapasitas,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya sistem organisasi kampus berjalan sebagaimana lembaga pemerintahan.
Menurutnya, lembaga legislatif mahasiswa idealnya dipilih sebelum ketua eksekutif, mengingat fungsi keduanya mirip dengan struktur pemerintahan.
Pada forum tersebut, Musriadi mengajak mahasiswa menjadikan organisasi sebagai ruang pembelajaran.
Ia menilai pengalaman nonakademik penting bagi pembentukan karakter.
Organisasi, seperti HMI, Mapala, BEM, dan HMJ, disebutnya sebagai wadah menempa intelegensi, emosional, dan spiritual.
“Tidak ada anak bodoh di dunia ini. Yang ada hanyalah anak-anak yang belum ditempa. Sikap kita adalah cerminan dari pengalaman,” katanya.(TA019)















