Banda Aceh. RU – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh menerima dokumen Rancangan Qanun (Raqan) Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Tahun Anggaran 2026 dari Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal dalam rapat paripurna di Gedung DPRK Banda Aceh, Senin (10/11/2025).
Penyerahan dilakukan langsung oleh Wali Kota Illiza kepada Ketua DPRK Irwansyah ST, disaksikan Wakil Ketua I Daniel Abdul Wahab, Wakil Ketua II Dr Musriadi, serta seluruh anggota dewan.
Dalam sambutannya, Irwansyah menegaskan pentingnya proses pembahasan antara legislatif dan eksekutif agar dokumen APBK yang dihasilkan berimbang, transparan, dan akuntabel.
“APBK bukan sekadar dokumen angka-angka, tetapi cerminan arah kebijakan publik, kebijakan fiskal, serta komitmen politik untuk mensejahterakan rakyat,” ujarnya.
Ia berharap rancangan tersebut selaras dengan RPJM 2025–2029 dan RKPD 2026, sehingga setiap program mendukung pembangunan berkelanjutan, religius, dan berdaya saing menuju visi Banda Aceh sebagai kota kolaborasi.
Irwansyah juga mendorong efisiensi belanja publik agar setiap rupiah memberi manfaat langsung bagi warga, terutama dalam layanan dasar, ekonomi lokal, dan pengurangan kesenjangan sosial.
Ia menekankan pentingnya ruang kreatif bagi generasi muda serta penyelenggaraan event dan festival berkelanjutan untuk mendorong pariwisata dan promosi UMKM.
Selain itu, ia menyoroti penguatan basis ekonomi daerah melalui pengembangan komoditas bernilai tinggi seperti budidaya lobster di Ulee Lheu, kebun melon dan anggur, serta peternakan lele dan ayam.
“Upaya diversifikasi ekonomi diharapkan memperkuat kemandirian fiskal, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Irwansyah juga menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih dapat menjadi penggerak ekonomi warga jika bahan bakunya disuplai langsung oleh kelompok usaha gampong.
“Pemerintah perlu memfasilitasi potensi warga dalam penyediaan bahan pangan, tekstil, dan produk pendukung lainnya,” sebutnya.
Ia menutup dengan menyerukan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pembangunan kota.
“Sinergi inilah yang akan menjadi kunci memperkuat fondasi ekonomi, sosial, dan kesejahteraan masyarakat Banda Aceh ke depan,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.(TA019)















