Pemko Lhokseumawe Perkuat Sinergi Tekan Angka Stunting

Wakil Wali Kota Husaini foto bersama usai Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, di Balai Kota Lhokseumawe. Rabu 5 November 2025. [Foto Dok : Humas Lhokseumawe/rahasiaumum.com]

Lhoksumawe. RU – Pemerintah Kota Lhokseumawe menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Rabu (05/11/2025).

Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Husaini, S.E., dihadiri perwakilan BKKBN Aceh, unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, akademisi, pelaku usaha, serta organisasi masyarakat.

Dalam sambutannya, Husaini menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan nasional yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia.

“Tantangan ini harus kita hadapi dengan kerja nyata, kerja cerdas, serta kerja kolaboratif dari semua pihak-masyarakat, swasta, perguruan tinggi, dan lembaga nonpemerintah-agar kita mampu membangun generasi unggul, berdaya saing, dan berkualitas,” ujarnya.

Ia menyebut, Pemko Lhokseumawe terus berkomitmen mengawal percepatan penurunan angka stunting melalui berbagai program, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Program tersebut telah menjangkau 39.421 penerima manfaat di 9 gampong dengan sasaran utama 17.172 jiwa, terdiri atas balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Program MBG menjadi bagian penting dalam pemenuhan gizi masyarakat dan sejalan dengan upaya percepatan penurunan stunting di Lhokseumawe,” tambahnya.

Husaini juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Ia meminta setiap kepala OPD menjadi Bapak/Bunda Asuh bagi minimal dua balita stunting serta mengajak BUMN, BUMD, perbankan, akademisi, lembaga sosial, dan media untuk terlibat aktif.

“Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak agar program ini berjalan efektif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dipaparkan, prevalensi stunting di Kota Lhokseumawe menunjukkan tren penurunan signifikan:

Tahun 2022: 28,1% (SSGI)

Tahun 2023: 20,7% (SKI)

Tahun 2024: 17,4% (SKI)

Sementara data E-PPGBM Maret 2025 mencatat 664 balita stunting atau 4,76%, menurun dari 688 jiwa (4,75%) pada periode sebelumnya.

Dengan capaian tersebut, Pemko Lhokseumawe menargetkan angka stunting terus ditekan melalui koordinasi terukur dan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *