TPA Aceh Tamiang Terancam Over Kapasitas, DLH Dorong Pengelolaan Sampah Mandiri

Utusan Direktorat Penanganan Sampah pada Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup-RI, Ronny Wahyu Wibowo sedang sosialisasi penanganan sampah dan dampak lingkungan di Aceh Tamiang. Rabu 5 November 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/S011]

Kualasimpang. RU – Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salahsatu daerah produsen sampah yang setiap tahunnya jumlah sampah yang dihasilkan mengalami peningkatan secara drastis.

Ditahun 2025, jumlah sampah yang yang secara rutin diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 20 ton perhari, hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tamiang, Surya Sutrisna, ST pada Sosialisasi Pengurangan Sampah dan Pembinaan Kelompok Masyarakat, Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Hidup, Rabu (05/11/2025).

Orang yang akrab disapa Onai ini juga mengakui kalau Kapasitas TPA Aceh Tamiang sebagai pusat pembuangan sampah sangat terbatas, sehingga dikhawatirkan bakal menjadi over kapasitas jika tidak dilakukan pengendalian sampah secara maksimal.

Menurut Onai, ditahun-tahun mendatang, sampah akan lebih membludak, dalam hal ini dibutuhkan pengelolaan sampah secara profesional, seperti dilakukan daur ulang dan dijadikan pupuk organik dan kompos.

Ungkap Onai, bisa dipastikan pada tahun 2045 sampah semakin tidak terkendali dan menyebabkan dampak buruk bagi kita semua.

Diaceh Tamiang, hari ini sudah dapat dirasakan dampaknya, terutama perubahan iklim yang kian panas. Dan ini menjadi tanggungjawab bersama untuk saling peduli terhadap sampah dan penanggulangannya, ucapnya.

“Sampahmu tanggungjawabmu,” kita belajar dan berbuat berprilaku hidup sehat dimulai dari diri dan keluarga kita sendiri,” ujar Onai.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRK Aceh Tamiang sekaligus Ketua Partai Nasdem Kabuparen Aceh Tamiang, Maulizar Zikri, saat memberikan sambutan pada acara tersebut.

Maulizar Zikri yang tampil mewakili Anggota Komisi XII DPR-RI, Irsan Sosiawan , M.BA ini menyoroti pertumbuhan dan perkembangan jumlah sampah yang kian menumpuk disetiap tong dan TPS disetiap sudut kota maupun desa yang harus dituntaskan secara bersih oleh petugas kebersihan.

“Pengendalian sampah diawali dari rumah tangga sendiri yang kemudian dilanjutkan kelingkungan atau permukiman sekitar Kampung masing-masing,” ungkap Maulizar seraya menambahkan persoalan sampah tidak dapat dipandang enteng, dan membutuhkan penanganan serius dari Pemerintah Aceh Tamiang.

Disebutkan, Kebersihan lingkungan yang terbebas dari sampah bukan hanya tanggungjawabnya pemerintah, namun peranserta masyarakat juga harus aktif dan memberikan andil rasa tanggungjawabnya dalam menjaga lingkungan yang bersih.

Kegiatan yang dihadiri utusan dari Direktorat Penanganan Sampah pada Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup-RI, Ronny Wahyu Wibowo yang berperan sebagai narasumber tersebut membicarakan terkait dampak sampah maupun cara penanggulangannya.

Ronny menyebut, apabila sampah tidak dikelola secara baik, tidak menutup kemungkinan akan menjadi dampak berbahaya bagi kehidupan.

“Sampah dapat diolah menjadi pakan ternak, bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik dan pupuk kompos,” ujar Ronny.

Sebut Ronny, masyarakat harus merubah paradigma terhadap sampah, dia menekankan agar masyarakat mampu menciptakan dan mengimplementasikan sampah menjadi hal yang terbaru, seperti pupuk, pakan ternak dan pendaur ulangan menjadi hal yang bermanfaat.

“Sampah non organik seperti berbahan botol plastik dan lainnya bisa diolah menjadi kerajinan tangan yang menarik bernilai ekonomi. Ini salahsatu cara paling efektif penanggulangan sampah secara praktis,” tutur Ronny.

Lanjutnya, membuat ecoenzim larutan serbaguna rumah tangga yang prosesnya tidak terlalu ribet untuk dilakukan oleh siapapun.

Imbuh Ronny lagi, sekitar 336 Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia dinyatakan sebagai daerah darurat sampah, untuk mengatasi ini perlu peranserta pemerintah desa dengan menggunakan dana desa.

Dari pantauan rahasiaumum.com, diacara sosialisasi Pengurangan Sampah Dan Pembinaan Kelompok Masyarakat, Lingkungan Hidup tersebut, selain dihadiri segenap anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Nasdem, juga hadir Anggota DPR Aceh yang berangkat dari Partai yang sama.(S011)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *