Jantho. RU – Pemkab Aceh Besar menyatakan saat ini meningkatkan kesiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan akan melanda daerah itu.
Wakil Bupati Aceh Besar, Syukri mengatakan, memasuki musim penghujan, pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya bersiaga untuk mengatasi dan mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Aceh Besar.
“Aceh Besar salah satu kabupaten rawan bencana termasuk dampak hidrometeorologi. Karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bersiaga terhadap dampak hidrometeorologi ini, sesuai peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Aceh beberapa waktu lalu,” katanya dikutip Rabu (29/10/2025).
Sebelumnya, BMKG Stasiun Klimatologi Aceh mengingatkan Pemprov Aceh dan Pemkab/Pemkot se-Aceh untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan tahun 2025-2026 serta potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air.
Sementara, Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil menambahkan, hampir semua kecamatan di kabupaten ini rawan terjadi musibah akibat dampak hidrometeorologi seperti yang terjadi beberapa hari terakhir di Kecamatan Mesjid Raya, Leupueng, Kuta Malaka, Blang Bintang, Montasik, Darussalam, dan kecamatan lainnya.
Adapun musibah yang terjadi berupa pohon tumbang, angin puting beliung, longsor dan banjir.
Ridwan Jamil mengimbau masyarakat agar segera menghubungi Posko BPBD Aceh Besar bila melihat potensi bahaya atau kejadian yang membutuhkan penanganan.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang terkait perkembangan cuaca dan potensi bencana.(TH05)















