Bireuen. RU – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Syarifah Ratu Siti Khalillah, mahasiswi akhir Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Aceh (UIA) Bireuen resmi terpilih sebagai delegasi International Youth Connection (IYC).
Dijadwalkan, digelar di Malaysia dan Singapura pada 3–6 November 2025 mendatang. IYC merupakan ajang internasional yang mempertemukan pemuda dari berbagai negara untuk berdialog, berkolaborasi, sekaligus menjadi agen perubahan dalam menghadapi isu-isu global.
Tahun ini, fokus kegiatan meliputi lingkungan, pendidikan berkualitas (SDGs 4), serta pelestarian budaya melalui jejaring aksi pemuda dunia.
Syarifah berhasil menyisihkan puluhan pendaftar lainnya hingga akhirnya terpilih mewakili UIA. Baginya, kesempatan ini adalah amanah sekaligus tantangan untuk memberi kontribusi nyata.
“Saya berharap pengalaman ini membuka jalan kolaborasi lebih luas, memperkenalkan nilai-nilai Islam dan budaya Aceh, serta menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi,” ungkapnya, Sabtu (20/9/2025).
Ia menambahkan, keikutsertaannya dalam forum internasional ini diharapkan dapat memberi dampak positif, tidak hanya bagi dirinya pribadi, tetapi juga masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pengharuman nama UIA di tingkat global.
IYC batch III akan menghadirkan rangkaian agenda padat, mulai dari diskusi, konferensi, hingga kunjungan edukatif lintas negara.
Semua itu ditujukan untuk membangun kapasitas kepemimpinan, mendorong aksi nyata di komunitas, serta memperkuat jejaring pemuda internasional.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIA, Anwar Ebtadi, MA., turut memberikan apresiasi atas pencapaian mahasiswinya tersebut.
Syarifah bukan hanya membawa nama dirinya, tetapi juga nama baik kampus Paya Lipah di kancah internasional. “Kami berharap ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Lebih jauh, Anwar menilai keterlibatan Syarifah sebagai representasi Aceh di level internasional sekaligus bukti nyata kualitas mahasiswa UIA yang mampu bersaing secara global.
Syarifah sendiri dikenal sebagai sosok yang aktif dan inspiratif. Selain tengah mempersiapkan kelulusannya pada Oktober mendatang, ia juga aktif sebagai public speaker, penulis, sekaligus content creator muslimah. Ia konsisten bergerak di bidang dakwah, literasi, dan pemberdayaan perempuan.
Tak hanya itu, ia juga merupakan pendiri Komunitas Alhuriyah Muslimah, sebuah wadah pengembangan minat dan bakat perempuan.
Dalam waktu dekat, karyanya yang berjudul “Tumbuh dari Luka”—sebuah buku solo setelah sejumlah antologi—juga dijadwalkan terbit pada September ini.