KBM Dimulai 5 Januari, Termasuk di Daerah Terdampak Bencana

sekolah terdampak
Beberapa tenaga pendidik membersihkan sekolah di Aceh Tamiang, menjelang dimulainya aktivitas KBM 5 Januari mendatang. (Foto: Dok Warga)

Banda Aceh. RU – Pemerintah Aceh memastikan seluruh aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) semester genap tahun ajaran 2025/2026 akan dimulai secara serentak pada 5 Januari 2026, termasuk di daerah terdampak bencana.

“Kendala infrastruktur akibat bencana tidak menjadi alasan terhentinya hak pendidikan anak-anak Aceh,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir dikutip Rabu (31/12/2025).

Berdasarkan data terbaru dari Posko Penanganan Bencana Meteorologi Pemerintah Aceh, dari 555 unit SMA di seluruh Aceh, sebanyak 214 unit di antaranya terdampak banjir dan tanah longsor.

Adapun wilayah terdampak paling signifikan meliputi Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Langsa dan Aceh Tamiang dan ada 78 unit sekolah yang masuk kategori rusak berat.

M Nasir menambahkan, aktivitas sekolah bukan sekadar transfer ilmu, melainkan faktor krusial dalam proses pemulihan psikologis siswa yang menjadi korban bencana.

“Kehadiran siswa di sekolah akan membantu mereka kembali ke ritme hidup normal, yang merupakan bagian penting dari pemulihan pascabencana,” katanya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, sekaligus Juru Bicara Posko Penanganan Bencana, Murthalamuddin menambahkan ia telah mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh kepala sekolah tingkat SMA di Aceh.

“Bagi sekolah yang mengalami kerusakan berat sehingga ruang kelas tidak dapat digunakan, kami instruksikan untuk menggunakan sarana darurat. KBM tidak boleh berhenti. Kami telah meminta para kepala sekolah untuk memastikan ketersediaan tempat belajar sementara agar siswa tetap bisa masuk sesuai jadwal,” kata Murthalamuddin.

Murthalamuddin mengatakan peran guru pada awal masuk sekolah nanti akan difokuskan pada pemulihan psikis siswa.

Para tenaga pendidik diminta untuk tidak langsung membebani siswa dengan materi pelajaran yang berat, melainkan menggunakan pendekatan persuasif.

“Guru memiliki peran ganda saat ini, yakni sebagai pendidik sekaligus pendamping psiko sosial bagi siswa. Kami berharap para guru mengedepankan pendekatan persuasif dan merangkul siswa secara psikologis agar semangat belajar mereka kembali pulih,” katanya.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *