Banda Aceh. RU – Pemerintah menggelar rapat koordinasi persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pascabencana Aceh, Jumat (19/12/2025), di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Rapat membahas dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah.
Rakor melibatkan lintas kementerian dan lembaga bersama Pemerintah Aceh.
Rapat dipimpin Deputi Kemenko Infrastruktur Nazib Faisal dan Sekda Aceh M. Nasir, serta diikuti Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara daring.
Empat agenda utama dibahas, yakni pelaksanaan tanggap darurat tahap II hingga 25 Desember 2025, rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, mitigasi risiko bencana, serta skema pendanaan.
Sekda Aceh M. Nasir menyampaikan banjir dan longsor merusak jalan, jembatan, jaringan air bersih, dan fasilitas umum, serta mengganggu aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
Pemerintah Aceh, kata dia, menangani bencana melalui sistem enam klaster guna memastikan koordinasi penanganan.
“Melalui rapat koordinasi ini, kami berharap dapat dirumuskan langkah-langkah konkret yang segera dapat dilaksanakan di lapangan, sehingga pemulihan pascabencana dapat berjalan cepat, tepat, dan berkelanjutan,” ujar M. Nasir.
AHY menegaskan pemerintah pusat hadir sejak fase tanggap darurat, termasuk melalui pengiriman bantuan udara saat akses darat terputus.
“Alat berat harus segera menembus titik-titik jalan yang terputus agar distribusi logistik kembali lancar,” ujarnya.
Ia menambahkan pemerintah mendorong percepatan pembukaan jalan, pemulihan infrastruktur dasar, penyediaan air bersih, serta pembangunan kembali rumah warga di lokasi yang lebih aman.(R015)















