Idi. RU – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Aceh Timur mencatat sebanyak 24 masjid mengalami kerusakan berat akibat banjir pada akhir November 2025.
Ketua BKPRMI Kabupaten Aceh Timur, Muhammad Ishak mengatakan, data kerusakan masjid tersebut masih bersifat sementara.
Pendataan terus dilakukan di lapangan, tetapi terkendala jaringan komunikasi di sejumlah wilayah terdampak banjir.
“Ada sebanyak 24 masjid rusak akibat banjir. Ini masih data sementara karena pendataan masih berlangsung dan petugas pendata mengalami kesulitan jaringan di beberapa lokasi bencana,” katanya dikutip Sabtu (20/12/2025).
Ia mengatakan masjid-masjid yang rusak akibat banjir tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Peunaron, Pante Bidari, dan Simpang Jernih.
“Kerusakan yang terjadi tergolong berat, mulai dari bangunan utama terendam banjir, dinding dan lantai rusak, hingga fasilitas pendukung seperti mimbar, karpet, dan instalasi listrik yang tidak dapat digunakan,” katanya.
BKPRMI Aceh Timur berharap adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan, serta para dermawan untuk membantu proses pemulihan dan perbaikan masjid-masjid terdampak banjir.
“Masjid merupakan pusat ibadah dan aktivitas sosial masyarakat. Kami berharap ada langkah cepat dan dukungan semua pihak agar masjid dapat segera diperbaiki dan kembali digunakan oleh jamaah,” harapnya.(TH05)















