Kualasimpang. RU – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang ini tercatat berdasarkan data sementara Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan setempat, tercatat ada 410 sekolah.
Data dimaksud menunjukkan sebanyak 410 unit gedung sekolah tingkat SMP, SD dan TK di Kabupaten Aceh Tamiang yang mengalami kerusakan yang diakibatkan terjangan banjir bandang hidrometeorologi.
Banjir dahsyat tersebut mulai melanda dan merendam permukiman hingga hampir seluruh daratan Bumi Muda Sedia yang terjadi sejak Selasa 25 November 2025 sore lalu.
Dampak dari banjir dimaksud juga telah kerusakan pada gedung sekolah dengan meliputi seluruh fasilitas pendukungnya pada tingkat kerusakan Berat, sedang dan ringan.
Kondisi ini juga berefek kepada terhentinya secara total aktifitas proses belajar mengajar, sehingga perlu diambil kebijakan pembangunan sekolah darurat.
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang, Sepriyanto menyebutkan, pihaknya akan bekerjasama dengan Non-Governmental Organization (NGO).
“Seperti sinergi pondation kita bisa, dan save the children untuk memberikan edukasi tentang trauma hiling bagi para guru, sehingga dapat diterapkan untuk anak maupun masyarakat korban banjir,” terang Sepriyanto, Jumat (19/12/2025)
Sementara itu, sebanyak 58 sekolah yang tidak terdampak banjir tetap beraktifitas melakukan proses belajar mengajar sebagaimana mestinya.
“Saat ini dukungan dari pihak lain untuk melakukan pembersihan lumpur sisa material. Sangat dibutuhkan dukungan itu, sebab sebagian besar sekolah yang terdampak banjir dipenuhi material lumpur dan kayu yang tidak dapat dilakukan pembersihan secara manual,” ujar Sepriyanto.
Ia mengatakan, untuk sekolah yang mengalami kerusakan berat nantinya diwacanakan akan dilakukan sekolah darurat.
Saat ini pihaknya sedang menggalang dukungan, baik dari masyarakat, relawan dan NGO agar dapat memberikan dukungan.
Tujuannya agar pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang tetap dapat berjalan kembali dengan segera.(S011)















