Masyarakat Abdya Kembali ke Kayu Bakar, Kelangkaan Gas Elpiji Subsidi Pasca Banjir

Elpiji langka, warga di Abdya terpaksa gunakan kayu bakar untuk memasak. Kamis 18 Desember 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/T018]

Blangpidie. RU – Warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kini terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk mempersiapkan makanan sehari-hari akibat kelangkaan gas elpiji subsidi tiga kilogram, yang terjadi setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh.

“Semenjak bencana menghadang, kami belum mendapatkan pasokan gas elpiji subsidi di pangkalan,” ungkap Anizah kepada rahasiaumum.com, pada Kamis (18/12/2025).

Anizah menambahkan, kayu bakar menjadi satu-satunya alternatif untuk tetap memasak, walaupun cara ini lebih merepotkan dan kurang efisien dibandingkan menggunakan gas.

Sementara itu, Sariah, seorang pengusaha pangkalan gas elpiji subsidi di Abdya, menyatakan bahwa pasokan dari agen utama sangat minim usai bencana tersebut.

“Sejak saat itu, pangkalan hanya menerima kiriman gas sekali, dengan jumlah hanya 40 tabung, sementara ratusan warga sudah mengantre,” ujar Sariah.

Kondisi ini menyebabkan antrean yang panjang dan berbagai keluhan dari masyarakat yang tidak mendapatkan jatah.

Sebelumnya, Muhammad Suhanda, Sales Branch Manager III Gas Aceh dari PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa kelangkaan LPG di Aceh secara umum disebabkan oleh terganggunya jalur distribusi karena kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan.

Dampak kelangkaan ini tidak hanya terasa di tingkat rumah tangga, tetapi juga mengancam kelangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergantung pada gas subsidi, menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan tutupnya usaha-usaha tersebut.

Menanggapi keadaan darurat ini, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Abdya telah memanggil tiga agen penyalur utama untuk mendiskusikan penyelesaian cepat.

Di sisi lain, Bupati Abdya, Safaruddin, telah bernegosiasi dengan pihak Pertamina dan mengingatkan agen serta pangkalan untuk tidak menaikkan harga atau menimbun stok ketika masyarakat sedang kesulitan.

Pemerintah daerah saat ini berupaya sekuat tenaga untuk mengembalikan pasokan ke keadaan normal, dengan meminta prioritas perbaikan jalur distribusi dan berharap pasokan tambahan segera masuk untuk meredakan keresahan warga.(T018)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *