Redelong. RU – Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bener Meriah, Uswatun Hasanah menyatakan, kebutuhan beras di daerah itu saat ini mencapai 45 ton per hari dan terancam tidak tercukupi pascabencana.
“Kebutuhan konsumsi aktual masyarakat Bener Meriah diperkirakan berada di angka sekitar 45 hingga 46 ton beras per hari,” kata Uswatun Hasanah, Selasa (16/12/2025).
Ia menyampaikan, Bener Meriah saat ini memiliki jumlah penduduk 183.000 jiwa, dan perhitungan kebutuhan beras tersebut sudah mengacu pada standar konsumsi beras nasional yang dirilis Bapanas dan Kementerian Pertanian RI dengan rata-rata konsumsi beras 250 gram per jiwa per hari.
Kemudian, kata Uswatun, jumlah tersebut juga belum memperhitungkan potensi kendala distribusi ke desa-desa terisolir, serta kemungkinan meningkatnya kebutuhan di wilayah terdampak berat.
Solusinya, lanjut dia, percepatan pemulihan jalur transportasi darat ke Bener Meriah dan Aceh wilayah tengah lainnya untuk memperkuat distribusi logistik darurat, serta memastikan kesinambungan pasokan pangan.
Dalam kondisi pascabencana, kebutuhan beras tersebut tidak mengalami penurunan.
Sebaliknya, tekanan terhadap ketersediaan pangan justru meningkat.
“Karena sebagian masyarakat kehilangan akses ke pasar, lahan pertanian, serta jalur distribusi mandiri akibat banjir dan longsor,” demikian Uswatun Hasanah.
Sementara itu, Pemerintah Bener Meriah pada Minggu, 14 Desember 2025 telah menyalurkan 339,6 ton beras kepada masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di kabupaten tersebut..
“Berdasarkan data yang masuk ke Posko, tercatat 352,1 ton beras masuk ke Posko, dan 339 sudah tersalurkan, sisanya 12,4 ton disalurkan hari ini,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Kabupaten Bener Meriah, Ilham Abdi.
Bantuan beras tersebut disalurkan kepada 10 kecamatan dengan 232 kampung atau desa di sana, dilakukan secara berjenjang, baik melalui jalur darat maupun udara.(TH05)















