Takengon. RU – Proses pemulihan akses jalan nasional dan jembatan di wilayah Geumpang Kabupaten Pidie ke Pameu Aceh Tengah yang putus akibat bencana banjir dan longsor, hingga Kamis (04/11/2025) masih terkendala terbatasnya BBM sehingga alat berat tidak bisa bekerja.
Selama ini, tim di lapangan harus mencari BBM yang terdekat, kemudian diantarkan ke Geumpang. Kondisi tersebut membuat pekerjaan terhenti beberapa saat.
Terkait masalah kekurangan BBM ini, pihak BPJN Aceh sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, dan dijanjikan bakal membantu suplai 1.000 liter per hari, sehingga alat berat bisa bekerja maksimal.
“Sudah kami koordinasi dengan pihak Pertamina dan pertamina akan menyuplai lebih kurang 1.000 Liter per hari untuk kebutuhan alat berat yang bekerja di lapangan,” ujar Chandra Irawan, PPK 3.2 BPJN Aceh.
Dirinya menyebutkan, untuk pembersihan jalan nasional akses menuju Aceh Tengah tersebut, saat ini mereka menggunakan empat alat berat eskavator, satu unit trado, satu unit whell loader, satu unit pick up, dan DT empat unit.
Ia menyebutkan, kebutuhan BBM untuk satu alat berat tersebut bisa menghabiskan 150 liter minyak per delapan jam kerja dan belum terhitung lembur. Jika bahan bakar tercukupi, maka pekerjaan bakal lebih cepat diselesaikan.
“Satu alat 150 liter delapan jam kerja, belum lembur. Dan pembicaraan kami dengan Pertamina, mereka akan mensuplai,” kata Candra Irawan.
Sejauh ini, akses jalan nasional dari Geumpang – Pameu sudah dapat dilalui kendaraan roda empat pascabencana banjir dan longsor Aceh, tetapi belum berhasil menembus Kota Takengon (Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah).
Pembukaan akses infrastruktur jalan nasional ini penting untuk menembus daerah bencana yang masih terisolasi di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.(TH05)















