Kutacane. RU – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Pertamax dijual pengecer tembus Rp25.0000-Rp.30.000 per-liter di Aceh Tenggara.
Kenaikan harga ini diyakini semenjak bencana banjir melanda wilayah tersebut, yang mengakibatkan BBM langka dan susah dicari.
Diketahui harga yang ditetapkan oleh pengencer kaki lima ini tidak sesuai dengan prosedur harga yang dijual Pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Salah satu masyarakat Haikal (22) yang mengeluhkan kenaikan jenis Pertamax, berujar bahwa harga yang dijual pengecer bukanlah harga yang ditetapkan oleh SPBU.
“Kemarin saya beli di SPBU minyak jenis Pertamax Rp13.000, pas saya beli di eceran kaki lima malah berbanding tinggi sekitar Rp.25.000; dan ada juga yang menjual sehari yang lalu sampai dengan Rp.30.000;. Katanya saat diwawancara, rahasiaumum.com, Selasa (2/12/2025).
Ia meyakini bahwa kenaikan harga BBM diakibatkan bencana yang melanda wilayah tersebut beberapa hari yang lalu.
Haikal juga menjelaskan, penyaluran BBM sempat tertunda akibat bencana banjir.
“BBM kita kan sempat langka karena banjir tempo lalu, tapi kan penyaluran BBM dua hari ini kan selalu ada, dibeli masyarakat walaupun mengantri” ujaranya.
Walaupun BBM sudah tersalurkan di SPBU sekitar, kuota pembeli terus membeludak sehingga BBM ini masih di kisaran langka.
Untuk mendapatkan BBM di SPBU dengan harga yang terjangkau, masyarakat harus berdesakan dengan antrian panjang hingga berjam-jam.
“Saya pribadi bang minta pemerintah menindak tegas oknum-oknum yang menjual BBM di kaki lima, agar tidak semena-mena membuat harga, kalau ambil untung sewajarnya aja lah, ini masa sampai puluhan ribu, kita tau itu dagang tapi ini kan namanya mempersulit keadaan. Apalagi wilayah kita baru saja tertimpa musibah,” kesal Haikal.(AFW016)















