BPBA: Ribuan Warga Mengungsi, Delapan Daerah Siaga Darurat

Avatar photo
Logo Badan Penanggulangan Bencana Aceh. Jumat 28 November 2025. [Foto Dok : BPBA/rahasiaumum.com]

Banda Aceh. RU – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan banjir terjadi di 16 kabupaten/kota selama periode 18–27 November 2025 dan berdampak pada 33.817 KK atau 119.988 jiwa.

Seperti dikutip rahasiaumum.com, Jumat (28/11/2025), pada keteranan tersebut menyatakan, sebanyak 6.998 KK atau 20.759 jiwa mengungsi.

BPBA menyebut curah hujan tinggi, angin kencang, serta kondisi geologi labil memicu banjir, longsor, dan tanah bergerak.

Di Bener Meriah, satu warga hilang terseret arus saat banjir bandang melanda Wih Pesam.

Hujan intensitas tinggi juga memicu longsor di Desa Pantai Kemuning, Timang Gajah.

Banjir merendam 10 kecamatan, termasuk Bandar, Bukit, Mesidah, Permata, dan Syiah Utama.

Aceh Besar mulai terdampak sejak 27 November dengan ketinggian air 30–50 cm di 23 kecamatan, sementara 36 KK mengungsi.

Pidie menjadi daerah paling parah, dengan 2.979 KK atau 12.853 jiwa terdampak dan 2.081 KK atau 7.585 jiwa mengungsi.

Di Pidie Jaya dan Bireuen, banjir setinggi 30–100 cm melanda puluhan kecamatan.

Pidie Jaya mencatat 6.039 KK atau 22.190 jiwa terdampak, sementara Bireuen 956 KK atau 2.272 jiwa.

Air belum surut di kedua wilayah.

Lhokseumawe dilanda banjir dan longsor sejak 26 November akibat hujan berhari-hari.

Empat kecamatan terdampak, dengan 100 KK di Muara Dua terendam.

Aceh Timur mencatat 7.972 KK atau 29.706 jiwa terdampak dan 920 KK atau 2.456 jiwa mengungsi, serta lima rumah rusak.

Banjir juga menimpa Kota Langsa, Gayo Lues, Aceh Barat, Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Utara, dan Aceh Selatan.

Aceh Singkil menjadi salah satu wilayah dengan dampak terbesar, yakni 6.579 KK atau 25.827 jiwa.

Aceh Utara mencatat 438 KK atau 1.444 jiwa mengungsi dari total 2.028 KK atau 3.690 jiwa terdampak.

BPBA menyebut delapan daerah telah menetapkan status darurat hidrometeorologi: Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat.

Plt Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, mengatakan penetapan dilakukan sesuai kondisi lapangan dan instruksi Mendagri.

Ia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan, dan meminta masyarakat untuk tetap waspada.

BPBA menginstruksikan BPBD untuk mengaktifkan posko, mengevakuasi warga, menyiapkan logistik, memantau cuaca, dan melakukan kaji cepat.

“Segera mengevakuasi diri ketika air mulai naik, serta mematikan listrik, gas, dan kompor sebelum meninggalkan rumah,” imbau BPBA.

Koordinasi penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat serta percepatan pemulihan.(R015)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *