Banda Aceh. RU – Peusijuek adalah salah satu upacara adat Aceh yang sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Aceh.
Tradisi ini terlihat hampir sama dengan tradisi tepung-tawar yang berasal dari kebudayaan Melayu.
Upacara adat peusijuek umumnya dilaksanakan di hampir semua kegiatan adat dalam kehidupan penduduk Aceh.
Prosesi peusijuek masih dianggap sakral oleh masyarakat Aceh. Karena itu, pelaksanaannya dipimpin oleh seorang tokoh agama ataupun tokoh adat yang dituakan di dalam masyarakat.
Masyarakat Aceh mengadakan peusijuek sebagai ungkapan rasa syukur mereka untuk keselamatan serta kesuksesan dalam meraih sesuatu, bisa yang berhubungan dengan benda ataupun manusia.
Semua permohonan serta rasa syukur ditujukan pada Allah untuk nikmat yang sudah diberikanNya.
Upacara Tulak Bala
Sementara itu, dalam hidup juga pastinya ada musibah (bala) yang tentunya sebisa mungkin dihindari.
Tiap manusia memiliki cara yang berbeda ketika mencoba menghalau bala yang mungkin datang.
Masyarakat adat di Aceh memiliki cara unik untuk melakukan hal ini, yaitu dengan mengadakan upacara yang disebut tulak bala.
Upacara adat Aceh ini dilaksanakan berdasarkan pandangan bahwa bulan Shafar merupakan bulan panas juga banyak naasnya yang umumnya membawa bahaya.
Upacara ini sering dilakukan oleh penduduk Aceh bagian Barat-Selatan terutama masyarakat Aceh Barat Daya tiap satu tahun sekali.
Karena kesakralan dalam prosesinya, setiap upacara adat di Aceh selalu diisi dengan doa dan khanduri (makan bersama) sebagai simbol keakraban sosial dan kepatuhan menjalankan perintah Agama.(TH05)















