Cerita Miris SMPN 3 Manyak Payed, Tak Miliki Ruang Guru, Air Bersih dan Aula

Kondisi ruang guru yang sesak di SMP Negeri 3 Manyak Payed. Sabtu 15 November 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/S011]

Kualasimpang. RU – Saling duduk berdesakan dan bergantian ruangan merupakan hal yang lumrah karena keterpaksaan bagi guru SMP Negeri 3 Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang.

Hal itu diungkapkan Kepala Tatausaha (TU), Khairiah, saat ditemui rahasiaumum.com, Sabtu, 15 November 2025.

Menurutnya, hingga hari ini SMPN 3 Manyak Payed masih juga belum memiliki ruang guru.

Sehingga para guru disana harus menggunakan ruang belajar sebagai tempat para guru duduk dan istirahat.

“Diruangan sempit inilah tempat kami duduk bersama seusai para guru memberikan matapelajaran kepada murid, baik untuk tempat istirahat maupun tempat bekerja selain pekerjaan didalam kelas,” dijelaskannya.

Meskipun demikian lanjtnya, ruang kelas yang dimanfaatkan sebagai ruang guru tersebut tidak mampu menampung kursi untuk semua guru.

“Tidak semua guru yang kebagian bangku, hanya sebagian guru saja. Karena ruangannya tidak cukup untuk menampung bangku bagi semua guru,” imbuhnya.

Bukan hanya ruang guru saja yang tidak dimiliki oleh SMPN 3 Manyak Payed. Tetapi sekolah yang saat ini memiliki sebanyak 234 siswa dan 16 orang guru serta 16 tenaga pendidakan (tendik) itu juga tidak memiliki ruang Aula.

“Kalau mau rapat sibuk angkat-angkat bangku, demikian juga setiap akan dilakukan rapat, selain itu kami rapatnya harus menunggu jam siswa pulang,” ungkapnya.

Dikarenakan, ujarnya, para guru itu harus menggunakan ruang laboratorium untuk tempat rapat mereka.

Ruang lab tersebut, selain dipergunakan untuk aula juga dimanfaatkan sebagai tempat latihan menari, sosialisasi kesehatan dari puskesmas, dan penyuluhan Babinkamtibmas dari Kepolisian.

Ungkapan Khairiah tersebut dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Manyak Payed, Razali, S. Pd dalam konfirmasinya kepada rahasiaumum.com, Minggu (16/11/2025).

Razali menambahkan, selain ruang guru dan aula, kebutuhan pokok paling mendasar yang belum dimiliki disekolah itu adalah air bersih.

Berpuluh tahun, air yang dimanfaatkan oleh segenap guru dan siswanya berupa air payau yang berwarna seperti air teh.

“Kami sangat membutuhkan air bersih yang lebih layak lagi, selama ini kami hanya memanfaatkan air payau berwarna kecokelatan yang kami peroleh dari sumur gali dilingkungan sekolah,” ujar Razali.

Razali berharap dan memohon dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang serta Perumda Tirta Tamiang untuk merealisasikan istalasi jaringan air bersih ke sekolah tersebut, agar para guru dan siswanya dapat memanfaatkan air bersih yang lebih baik lagi.

Menurut Razali, untuk mendatangkan air bersih dari PDAM Tirta Tamiang ke SMP Negeri 3 Manyak Payed saat ini sudah tidak terlalu sulit bagi Perumda Tirta Tamiang.

Sebab ungkap Razali, saat ini jaringan air bersih dimaksud sudah sampai ke Desa Seneubuk Cantek Kecamatan Manyak Payed.

Untuk menyalurkan air bersih melalui jaringan pipa ke SMPN 3 Manyak Payed yang terletak di Desa Masjid disebut Razali sudah tidak terlalu jauh lagi.

“Kondisi airnya yang parah kali pak, jangankan bak air yang plasteran semen, bak berdinding keramik saja berubah warna menjadi warna berkarat. Jadi kami memohon kepada Pemkab Aceh Tamiang dan PDAM Tirta Tamiang untuk membantu agar air bersih dapat mengalir disekolah kami,” tukas Razali.(S011)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *