Cilacap. RU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan operasi pencarian dan pertolongan dilanjutkan untuk mencari 20 korban bencana longsor di Cilacap, Jawa Tengah.
Data sementara saat ini, tercatat korban jiwa sebanyak 3 orang, dan puluhan orang masih dinyatakan hilang.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan mengungkapkan dalam rapat koordinasi percepatan penanganan darurat bahwa akan dilakukan dengan penambahan alat berat sebanyak empat unit.
“Alat berat yang semulanya empat unit, kami minta tambah dua kali lipat menjadi delapan unit. Jika nanti masih kurang, akan kami tambah lagi alat beratnya,” kata Budi dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).
Selain itu, satu ekor anjing pelacak dari unit K9 Kantor SAR Semarang juga akan diturunkan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban dalam operasi SAR esok hari.
Di samping fokus pada operasi SAR, dalam fase tanggap darurat ini secara pararel BNPB juga berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, dengan menyediakan kebutuhan dasar seperti bahan makanan, tenda, selimut, dan matras.
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi hampir merata di wilayah Kecamatan Majenang, Cilacap pada hari Jumat (14/11) hingga Minggu (16/11) mendatang.
Budi menjelaskan topografi wilayah yang berbentuk cekungan menjadi salah satu potensi risiko terdampak longsor.
Inilah yang juga diduga menjadi faktor penyebab kejadian tersebut berdasarkan kaji cepat sementara di lapangan.
“BNPB mengimbau warga maupun tim SAR yang sedang bertugas di lokasi untuk selalu waspada akan risiko longsor susulan. Jika hujan turun dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam, warga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman,” imbaunya.(TH05/Okezone)















