BNNP Jaring 11 Warga Positif Narkoba di Lampulo

positif narkoba
Petugas BNN mengamankan warga yang kedapatan positif narkoba berdasarkan tes urine di Banda Aceh, Jumat (07/11/2025). (Foto: Humas BNNP Aceh

Banda Aceh. RU – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menyatakan sebanyak 11 orang positif narkoba dalam tes dadakan di kawasan Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

Pelaksana Tugas Kepala BNNP Aceh Hasnanda Putra di Banda Aceh, mengatakan tes narkoba tersebut merupakan bagian dari operasi pemulihan gampong narkoba yang dilaksanakan di Gampong Lampulo pada Jumat 7 November 2025.

“Ada sebanyak 18 warga yang menjalani tes urine dalam operasi pemulihan gampong narkoba. Dari 18 warga tersebut, sebanyak 11 orang di antaranya posisi narkoba,” katanya.

Dari 11 orang positif narkoba tersebut, lima orang di antaranya posisi mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu serta enam orang lainnya positif menggunakan ganja dan sabu-sabu.

“Sedangkan tujuh orang lainnya, hasil pemeriksaan urine negatif narkoba,” kata Hasnanda Putra dikutip Minggu (09/11/2025).

Dalam operasi pemulihan gampong narkoba di Gampong Lampulo, personel yang terlibat dalam operasi tersebut dibagi dalam beberapa kelompok.

Kelompok tersebut menyisir sejumlah titik rawan di Gampong Lampulo, termasuk area sekitar pelabuhan perikanan nusantara, rumah penduduk yang dicurigai, serta beberapa warung kopi dan tempat berkumpulnya masyarakat.

“Dari hasil penyidikan, tim menjaring 18 orang yang diduga menggunakan narkoba. Belasan orang tersebut menjalani pemeriksaan urine. Terhadap mereka yang positif narkoba, diberi asesmen di Klinik Pratama BNNP Aceh,” kata Hasnanda Putra.

Dipilihnya Gampong Lampulo untuk operasi pemulihan gampong narkoba karena desa tersebut dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Posisi Gampong Lampulo strategis di pesisir Kota Banda Aceh serta adanya pelabuhan perikanan menjadi daerah rentan dimanfaatkan pengedar jalur distribusi.

“Berdasarkan data BNNP Aceh, wilayah gampong tersebut dikategorikan sebagai zona merah karena banyak laporan masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba. Operasi ini sebagai langkah cepat memulihkan kondisi masyarakat di kawasan tersebut,” katanya.

Hasnanda Putra menegaskan BNNP Aceh terus melaksanakan operasi serupa secara berkesinambungan di berbagai wilayah rawan narkoba lainnya. Tujuannya, sejalan dengan misi nasional mewujudkan Indonesia bersih narkoba.

“Dari operasi pemulihan ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya mewujudkan gampong tangguh dan besar narkoba serta berjuang memerangi peredaran maupun penyalahgunaan narkoba,” kata Hasnanda Putra.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *