“Kita harus bekerja dengan semangat, cerdas, dan penuh tanggung jawab. ASN Aceh Tamiang bukan hanya pengisi data, tapi penjaga kepercayaan masyarakat. Prestasi ini adalah bukti bahwa kerja yang jujur, rapi, dan disiplin akan selalu menemukan pengakuannya,”
[Irjen Pol (P) Drs. Armia Pahmi, MH Bupati Aceh Tamiang].
Banda Aceh. RU – Suasana Aula Balai Kota Banda Aceh, Rabu lalu terasa hangat sekaligus penuh kebanggaan. Saat nama Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang disebut sebagai peraih Indeks Kualitas Data (IKD) Aparatur Sipil Negara (ASN) tertinggi peringkat I se-Kanreg XIII BKN, tepuk tangan bergema panjang.
Bukan sekadar penghargaan administratif, namun buah dari kerja kolektif aparatur yang bekerja senyap di balik meja pelayanan publik.
Deputi Bidang Sistem Informasi dan Digitalisasi Manajemen ASN BKN, Suharmen, S.Kom, M.Si, secara langsung menyerahkan sertifikat apresiasi itu.
Di antara para penerima, Kabupaten Aceh Tamiang berdiri di barisan paling depan [simbol bahwa data dan dedikasi bisa berjalan seiring].
Kerja Senyap, Hasil Gemilang.Bagi Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (P) Drs. Armia Pahmi, MH, capaian ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan etos kerja seluruh ASN di Bumi Muda Sedia.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan data kepegawaian harus menjadi fondasi menuju tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Di matanya, ASN bukan sekadar abdi negara, tapi “arsitek pelayanan” yang menyusun pondasi kepercayaan antara pemerintah dan rakyat.
“Ke depan,” ujarnya, “penghargaan ini harus menjadi energi untuk terus memperbaiki diri. Data yang akurat akan melahirkan kebijakan yang tepat. Dan kebijakan yang tepat akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Data yang Bicara tentang Integritas.
Kepala BKPSDM Aceh Tamiang, Muhammad Mahyaruddin, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan karena Aceh Tamiang berhasil meraih skor tertinggi dalam empat aspek utama penilaian IKD ASN, yakni Kelengkapan, Ketepatan Waktu, Akurasi, dan Konsistensi data.
Setiap entri data diukur bukan hanya dari jumlah, tetapi dari kesesuaiannya dengan kondisi riil dan ketepatan pemutakhiran.
“Bagi kami, data kepegawaian bukan sekadar tabel digital,” kata Mahyaruddin, “tetapi potret nyata dari setiap ASN yang berdedikasi. Itulah mengapa kami tekun memastikan setiap informasi valid dan mutakhir.”
Deputi BKN, Suharmen, turut mengapresiasi kualitas data Aceh Tamiang. Ia menyebut, kabupaten dengan IKD tinggi berpotensi menjadi pilot project nasional untuk program otomatisasi kenaikan pangkat dan pensiun ASN, yang tengah dikembangkan BKN.
Menurutnya, “Instansi dengan data yang rapi akan lebih cepat bertransformasi menuju birokrasi digital yang efisien dan tanpa celah.”
Lebih dari Sekadar Sertifikat.
Di antara tiga daerah yang mendapat apresiasi [Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Singkil] nama Aceh Tamiang menonjol karena konsistensi perbaikan data yang dilakukan sejak awal tahun.
Tim BKPSDM bekerja lintas waktu, memverifikasi satu per satu dokumen ASN agar tak ada informasi yang terlewat.
Bupati Armia pun menegaskan bahwa kerja ini tak berhenti di penghargaan. Ia ingin semangat pembaruan ini meresap ke seluruh lini birokrasi.
“ASN adalah wajah pemerintahan. Jika wajah itu jernih dan tertata, maka kepercayaan rakyat akan tumbuh,” ujarnya tegas.
Menjaga Nyala Integritas.
Di tengah derasnya arus digitalisasi birokrasi, Kabupaten Aceh Tamiang menunjukkan bahwa kejujuran dan ketelitian masih menjadi pondasi utama kemajuan.
Prestasi ini adalah cermin; bahwa di balik sistem yang rapi, ada manusia-manusia berdedikasi; ASN yang bekerja tanpa banyak sorot kamera, namun mengubah wajah pemerintahan dari dalam.
Dan di hadapan mereka, Bupati Armia berdiri bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai penggerak moral; menyulut semangat bahwa pelayanan publik terbaik lahir dari data yang bersih, hati yang tulus, dan kerja yang tak kenal lelah. [].















