RSUD Teungku Peukan Abdya Kebanjiran Pasien Anak

Direktur RSUD Teungku Peukan Abdya, dr Ismail Muhammad. Jumat 31 Oktober 2025. [Foto Dok : rahasiaumum.com/*]

Blangpidie. RU – Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD-TP) Aceh Barat Daya mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah kunjungan pasien anak-anak, yang meningkat hingga 30% dalam tiga bulan terakhir.

Direktur RSUD, dr. Ismail Muhammad, mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca yang tidak menentu, terutama selama musim pancaroba.

Menurut dr. Ismail, suhu panas yang disertai dengan curah hujan dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama demam berdarah dengue (DBD).

Selain itu, cuaca yang berubah-ubah juga dapat menurunkan daya tahan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit menular lainnya seperti campak.

Dalam beberapa minggu terakhir, dokter di RSUD-TP biasanya menangani sekitar 10 pasien per hari, namun angka tersebut kini melonjak menjadi 15 hingga 20 pasien, dengan sebagian besar adalah anak-anak.

“Kami mendapati bahwa banyak anak yang datang dengan gejala demam tinggi, ruam, dan tanda-tanda lainnya yang mengarah ke DBD dan campak,” tambah dr. Ismail, kepada rahasiaumum.com, Jumat (31/10/2025).

Menyikapi situasi ini, dr. Ismail mengingatkan kepada orang tua untuk segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala mencurigakan.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari genangan air, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Lebih lanjut, dr. Ismail mengajak orang tua untuk memastikan asupan gizi yang baik bagi anak-anak mereka, guna memperkuat sistem imun dan melindungi dari penyakit.

“Kami juga mendorong orang tua untuk tidak membawa anak-anak ke rumah sakit saat mengunjungi kerabat yang dirawat, agar terhindar dari penularan penyakit,” ujarnya.

Dengan meningkatnya kasus ini, RSUD-TP berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan anak, terutama di tengah perubahan cuaca yang ekstrem.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *