Aceh Besar. RU – Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram) menyoroti tingginya harga semen di Aceh, khususnya Aceh Besar, yang merupakan daerah produksi PT Solusi Bangun Andalas (SBA).
Ia menyebut situasi tersebut tidak sejalan dengan prinsip keadilan bagi masyarakat yang menjadi konsumen utama.
“Hari ini masyarakat banyak mengeluhkan harga semen di Aceh yang justru lebih mahal daripada di luar daerah. Padahal, produksinya dari Aceh Besar sendiri. Ini sangat tidak logis dan merugikan masyarakat setempat,” ujar Syech Muharram, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, harga semen semestinya lebih terjangkau di wilayah produksi.
“Semen diproduksi di Aceh Besar, bahan bakunya dari Aceh, tapi harganya malah lebih tinggi daripada di luar. Ini harus dikaji ulang agar tidak memberatkan konsumen,” tegasnya.
Ia mengapresiasi program CSR PT SBA, seperti beasiswa dan pembangunan fasilitas sosial, namun menilai persoalan harga tetap menjadi prioritas.
“Bantuan sosial tidak boleh menutupi kenyataan bahwa masyarakat Aceh harus membeli semen lebih mahal dari luar daerah,” katanya.
Bupati berharap ada tindak lanjut dari hasil reses Komisi VII DPR RI yang telah meninjau pabrik SBA.
“Seharusnya semen dari Aceh dijual lebih murah di Aceh, karena semua proses produksinya berasal dari sini,” ujarnya.
Pemkab Aceh Besar akan terus berkoordinasi dengan perusahaan dan pemerintah pusat untuk mendorong penyesuaian harga.
“Kita ingin keadilan ekonomi. Jangan sampai masyarakat Aceh hanya menjadi penonton di tengah sumber daya besar di wilayahnya sendiri,” pungkasnya.
Kenaikan harga semen di Aceh dalam beberapa bulan terakhir dikeluhkan konsumen dan pelaku usaha, karena dinilai berdampak pada sektor pembangunan dan daya beli masyarakat.(*)















