Bener Meiah. RU – Pencarian terhadap Heri Piyah, warga Takengon yang hilang sejak Jumat 24 Oktober 2025, masih berlangsung hingga Senin (27/10/2025) malam.
Satgas SAR Bener Meriah bersama warga dan aparat setempat menyisir sejumlah lokasi, namun belum menemukan keberadaannya.
Sekjen Satgas SAR Bener Meriah Jufri SB menjelaskan, pihaknya mendapat keterangan baru terkait jejak terakhir Heri.
Ia berangkat dari kebunnya menuju rumah kebun temannya di Desa Wih Resap, Kecamatan Mesidah, pada Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Ia bermalam di rumah kebun temannya tersebut. Namun, sekitar pukul 04.00 WIB, Heri tiba-tiba keluar rumah tanpa berpamitan, temannya mengira dia ke kamar mandi, tapi tak kunjung kembali,” kata Jufri.
Heri meninggalkan lokasi dengan baju hitam dan celana jeans gelap tanpa alas kaki.
Ia kemudian terlihat di Desa Amor dalam keadaan basah kuyup dan tanpa baju.
“Saksi sempat bertemu Heri di sebuah kedai di Desa Amor. Saat itu Heri sudah tidak mengenakan baju, hanya memakai celana jeans dan dalam keadaan basah kuyup,” ujar Jufri.
Dalam pertemuan singkat itu, Heri meminta diantar ke Tanjung Pura serta mengaku ketakutan karena merasa dikejar orang.
Namun saksi tidak melihat ada siapa pun yang mengejar.
Ketika akan diantar menggunakan sepeda motor, Heri sudah menghilang dan diduga berjalan ke arah Jamur Atu.
Tim SAR telah menyisir kebun, hutan, alur sungai, dan rumah kosong di Wih Resap, Amor, dan Jamur Atu.
“Tim tadi sempat mendapat informasi korban terlihat di kawasan Lorong Dua, tapi setelah disisir belum juga ditemukan,” kata Jufri.
Ia menyebut tidak ada hambatan berarti di lapangan, namun arah pergerakan korban sulit diprediksi.
“Sampai sejauh ini kami kesulitan menentukan arah karena dia dalam kondisi sadar penuh dan bisa berjalan jauh,” ujarnya.
Pencarian dilanjutkan usai briefing malam untuk menentukan strategi berikutnya.(*)















