Banda Aceh. RU – Anggota DPR Aceh, Saiful Bahri atau akrab disapa Pon Yaya, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh periode 2025–2029.
Ia dipilih secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) yang berlangsung di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Kamis (09/10/2025).
Pon Yaya menggantikan posisi almarhum Kamaruddin Abubakar (Abu Razak) yang meninggal dunia pada Maret 2025 lalu saat menjalankan ibadah umrah.
Dalam pidato perdananya, Pon Yaya menegaskan bahwa kepemimpinannya di KONI Aceh akan menjadi kelanjutan dari perjuangan dan cita-cita besar yang telah dirintis oleh Abu Razak.
“Saya hadir bukan demi ambisi posisi, melainkan membawa spirit pengabdian yang sama demi kemajuan, prestasi, dan martabat olahraga Aceh,” ujar Pon Yaya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersatu memajukan olahraga Aceh.
“Saya memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar kita dapat bersama-sama mewujudkan cita-cita besar ini,” tambahnya.
Pemerintah Aceh Siap Dukung KONI
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Muhammad Nasir, yang membuka Musorprovlub tersebut, menyampaikan harapan agar ketua baru mampu membawa KONI Aceh lebih maju dan berprestasi.
Menurutnya, KONI Aceh selama ini sudah menunjukkan capaian membanggakan, terutama di masa kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf dan Abu Razak.
“KONI Aceh begitu kuat saat dipimpin Mualem selama dua periode dan prestasi itu berlanjut saat dipimpin almarhum Abu Razak. Kita berharap Ketua yang baru mampu membawa KONI Aceh lebih maju,” kata Nasir.
Ia menegaskan, Pemerintah Aceh akan memberikan dukungan penuh kepada KONI Aceh di bawah kepemimpinan Pon Yaya.
“Gubernur Aceh saat ini adalah mantan Ketua KONI dua periode, dan Sekda Aceh adalah mantan Sekum KONI dua periode. Jadi, dukungan Pemerintah Aceh terhadap olahraga tidak perlu diragukan,” ujarnya.
Dorongan Tata Kelola Organisasi yang Baik
Sementara itu, Caretaker Ketua KONI Aceh, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo, berharap Pon Yaya mampu merangkul semua elemen demi kemajuan organisasi.
“Ketua baru harus bisa mempersatukan semua pihak. Prestasi akan lahir jika tata kelola organisasi berjalan baik,” tegasnya.
Soedarmo menambahkan, kehadiran KONI bukan hanya untuk mengejar prestasi olahraga, tetapi juga untuk membangun watak manusia, memperkuat ketahanan nasional, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.(R015)