Banda Aceh. RU – Program Optimasi Lahan (Oplah) Tahap II yang dijalankan Kodam Iskandar Muda menunjukkan perkembangan signifikan.
Hingga awal Oktober 2025, total 5.797,86 hektare lahan di Aceh telah melalui proses Survei Investigasi Desain (SID) dan seluruhnya dikontrakkan kepada pihak pelaksana.
Empat satuan Kodim yang terlibat meliputi Kodim 0105/Aceh Barat (812,08 ha), Kodim 0110/Aceh Barat Daya (780,78 ha), Kodim 0114/Aceh Jaya (2.905,49 ha), dan Kodim 0115/Simeulue (1.299,51 ha).
Berdasarkan informasi yang diterima rahasiaumum.com, Senin (06/10/2025), saat ini seluruh satuan tengah menuntaskan administrasi dan penyempurnaan dokumen kontrak.
Meski demikian, realisasi kontrak baru mencapai 1.651,61 hektare atau 67,47 persen, sementara 3.912,02 hektare lainnya tertunda akibat revisi hasil SID dari Universitas Teuku Umar (UTU) yang belum diserahkan ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.
Di lapangan, progres fisik menunjukkan tren positif dengan 1.229,87 hektare telah dikerjakan dan 1.540,04 hektare sudah ditanami, atau sekitar 26,56 persen dari target keseluruhan.
Tambahan capaian harian terus meningkat, yakni 16,34 hektare untuk pengerjaan dan 27 hektare untuk penanaman.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., mengapresiasi kerja keras seluruh personel, pemerintah daerah, dan masyarakat yang berperan aktif dalam pelaksanaan program.
Ia menegaskan bahwa Oplah bukan sekadar proyek fisik, melainkan upaya strategis meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan.
“Optimasi lahan yang dulunya tidak produktif kini bisa ditanami kembali. Ini wujud sinergi nyata antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat,” ujarnya.
Pangdam juga meminta seluruh satuan di jajarannya menjaga kualitas, disiplin waktu, dan transparansi pelaporan agar manfaat program dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Program Oplah merupakan inisiatif TNI AD dalam mendukung kebijakan pemerintah meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan lahan tidur di berbagai daerah, termasuk Aceh.(*)