Aceh Besar. RU – Wakil Gubernur Fadhlullah, bersama Kapolda Aceh mengunjungi lokasi budidaya nilam milik Kelompok Nilam Lhoong Aceh Sejahtera (Nilas) binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Gampong Lhoong, Sabtu (04/10/2025).
Dalam kunjungan itu, rombongan meninjau kebun nilam seluas 20 hektare serta proses produksi minyak nilam, mulai dari pengeringan daun hingga penyulingan.
Ketua Koperasi Nilas, Faisal, menyebut produksi per hektare mencapai 100ā150 kg dengan biaya sekitar Rp40ā50 juta.
“Minyak hasil produksi dijual ke PT U Green dan diekspor ke Prancis sebagai bahan baku parfum Chanel,” ungkapnya.
Kepada Wagub, Faisal mengeluhkan harga minyak nilam yang fluktuatif, kini berada di kisaran Rp700 ribu per kg, yang dinilai merugikan petani.
“Melalui bapak Wakil Gubernur, kita memohon kepada pemerintah untuk menetapkan harga minimal minyak nilam sebesar Rp1 juta per kg,” pntanya.
Menanggapi hal ini, Wagub Fadhlullah berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk menetapkan harga standar minyak nilam agar petani tidak dirugikan.
Ia juga menyoroti peran Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) sebagai solusi stabilisasi harga dan menawarkan akses pembiayaan dari Bank Aceh dan BSI.
Wagub menekankan pentingnya hilirisasi agar Aceh tidak hanya menjual bahan mentah, tapi mampu memproduksi parfum dan produk turunan nilam secara mandiri di masa depan.(*)