Jakarta. RU – Wali Kota Subulussalam, H. Rasyid Bancin, yang juga alumni Universitas Kairo, Mesir, menghadiri acara Silaturahmi dan Musyawarah Nasional ke-2 Jalinan Alumni Timur Tengah (JATTI) yang digelar di Hotel Paragon, Jakarta, pada Sabtu, 27 September 2025.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh Ketua Umum JATTI, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, serta seluruh anggota JATTI dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Subulussalam yang akrab disapa HRB menyampaikan, menuntut ilmu di luar negeri, khususnya di Timur Tengah, memberikan keuntungan besar dari segi penguasaan bahasa.
Ia menyebutkan bahwa mayoritas mahasiswa yang kuliah di Timur Tengah menguasai dua bahasa.
Lebih lanjut, HRB juga menepis stigma yang berkembang bahwa alumni Timur Tengah hanya akan berkarir sebagai ustad atau penyiar agama.
“Hal ini tidak benar. Dan kami berharap masyarakat terus bersemangat mengirimkan anak-anaknya belajar di kawasan Timur Tengah,” ujar HRB, seperti diberitakan rahasiaumum.com, Minggu (28/09/2025).
Ia mencontohkan dirinya sendiri yang berlatar belakang pondok pesantren Salafiah, melanjutkan studi ke Mesir, dan kini kembali ke Indonesia dengan berbagai pencapaian, seperti membuka pondok pesantren Modern Darur Rahmah Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
“Saat ini, alhamdulillah, saya menjabat sebagai kepala daerah,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, alumni Timur Tengah juga telah merambah ke berbagai bidang lain seperti politik, bisnis, dan pemerintahan.
HRB mengimbau, para orang tua untuk terus semangat mengirimkan anak-anak mereka menuntut ilmu, baik di pondok pesantren maupun di luar negeri.
Kepada para pelajar yang saat ini masih menimba ilmu di Timur Tengah, HRB berpesan, agar mereka terus meningkatkan kemampuan bahasa dan keahlian di bidang masing-masing.
“Hal ini, agar saat kembali ke tanah air, dapat memberikan kontribusi nyata sesuai dengan ilmu yang dimiliki,” tambah HRB.
Ia juga mengajak, para alumni untuk terus berkontribusi untuk ngeri tercinta ini. Baik bersama pemerintah, melalui jalur politik, birokrasi, maupun bidang lainnya.
Harapan besar disampaikan agar JATTI semakin solid dan berkembang ke bidang ekonomi dan pembangunan, tidak hanya terbatas pada bisnis haji dan umrah.
“Hal ini sejalan dengan dorongan dari Duta Besar Saudi yang ingin melihat alumni Timur Tengah merambah sektor konstruksi dan pembangunan,” ujar dia.
HRB mengungkapkan pengalamannya belajar di Mesir selama empat tahun, mulai dari 2005 hingga 2009, termasuk menempuh pendidikan di Al-Azhar dan kursus bahasa Arab di Markas Nil di Kairo.
“Saat ini, saya telah mendirikan lima pondok pesantren dengan ribuan santri serta perguruan tinggi yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.(MB017)